Mohon tunggu...
Berliani November
Berliani November Mohon Tunggu... Mahasiswa : komunikasi

Tak sekadar menulis, tapi mencoba memahami dunia lewat kata.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Alarm Bahaya! Kecanduan Gadget Bikin Mental Pelajar Renta, Nilai Pun Merosot

22 Juli 2025   07:28 Diperbarui: 22 Juli 2025   07:28 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelajar asyik bermain ponsel di kelas.Sumber: Freepik

Cirebon Indonesia - Di era serba digital, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan pelajar. Smartphone, tablet, hingga laptop memang menawarkan kemudahan dalam belajar dan mencari informasi. Namun di balik itu, kecanduan gadget kini menjadi fenomena serius yang mengancam kesehatan mental hingga prestasi akademik para siswa.

Dampak Kesehatan Mental

Berjam-jam terpaku di depan layar tanpa kontrol membuat banyak pelajar mengalami gangguan tidur, kecemasan, hingga stres. Paparan konten berlebihan dari media sosial, game, atau video streaming kerap memicu perasaan cemas jika tidak terus mengikuti tren fenomena ini dikenal dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out).

Lebih dari itu, interaksi sosial di dunia nyata juga semakin tergeser. Banyak siswa mulai kesulitan membangun komunikasi tatap muka dan cenderung menarik diri dari lingkungan sekitar.

Prestasi Akademik Menurun

Kecanduan gadget juga berdampak langsung pada prestasi akademik. Fokus belajar terganggu, waktu belajar terbuang untuk scroll media sosial, dan konsentrasi saat di kelas menurun drastis. Banyak guru mengeluhkan siswa yang tampak hadir fisik di kelas, tetapi pikirannya justru sibuk dengan notifikasi ponsel.

Studi yang dilakukan oleh beberapa lembaga pendidikan menunjukkan adanya korelasi antara durasi penggunaan gadget yang berlebihan dengan menurunnya nilai akademis siswa.

Peran Orang Tua dan Sekolah

Mencegah kecanduan gadget tentu memerlukan kerja sama antara orang tua, sekolah, dan siswa itu sendiri. Orang tua harus mulai membatasi penggunaan gadget di rumah, terutama di malam hari. Membuat jadwal penggunaan perangkat elektronik dan mendorong aktivitas fisik atau hobi di luar rumah bisa menjadi solusi efektif.

Di sisi lain, sekolah perlu memberikan edukasi tentang literasi digital dan mengintegrasikan pembelajaran dengan cara yang menarik, sehingga gadget tetap digunakan dalam konteks yang positif.

Guru juga bisa mengajak siswa berdiskusi tentang dampak buruk kecanduan gadget, sekaligus membimbing mereka menggunakan teknologi secara bijak.

Gadget memang menawarkan manfaat luar biasa, tetapi tanpa pengendalian yang tepat, generasi muda kita bisa terjerumus dalam kecanduan yang berdampak panjang. Penting bagi kita semua untuk memastikan teknologi menjadi alat bantu, bukan malah menjadi candu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun