Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tiap Hari Dilakukan, Tetapi Tidak Pede Masak untuk Orang Banyak?

30 Desember 2022   17:06 Diperbarui: 30 Desember 2022   20:53 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memasak (Dok. SHUTTERSTOCK)

Tahun Baru 2023 sudah di depan mata. Pasti ada saja di antara keluarga yang menggelar acara malam tahun baru dengan mengundang banyak kerabat dan sahabat. Untuk itu, makanan yang disiapkan pun harus cukup untuk tamu yang akan hadir. 

Memasak merupakan kegiatan rutin setiap hari, terlebih bagi wanita yang sudah berkeluarga. Memasak bisa dilakukan satu kali sehari, dua kali sehari, atau tiga kali dalam sehari, tergantung kebutuhan, situasi, dan kebiasaan.

Itu sebabnya, buat wanita yang rutin turun ke dapur, memasak bisa dikatakan sebagai sebuah kegiatan sepele. Asalkan bahan pangannya tersedia, bumbu-bumbu lengkap, peralatan masak memadai, dan sedang gak mager, masakan bisa dengan cepat dieksekusi.

Namun demikian, meski sudah melakukan kegiatan memasak setiap hari, bahkan kadang tiada hari libur, entah mengapa banyak perempuan kurang percaya diri ketika diminta memasak untuk orang banyak. Termasuk pengalaman saya sendiri.

Beberapa kali diminta memasak untuk meramaikan kegiatan di sekolah anak saya, beberapa kali pula saya harus kelimpungan dibuatnya.

Kesulitan menakar banyaknya makanan yang harus disediakan

Menyiapkan masakan untuk tiga atau empat orang sangatlah berbeda dengan menyiapkan masakan untuk banyak orang, misal 20 orang, 30 orang, atau bahkan lebih. 

Yang pasti, agak sulit menakar seberapa banyak makanan yang harus disiapkan sesuai dengan jumlah orang yang harus diberi makan. Hal yang dirasakan ini tentu berbeda jika sudah sering memasak dalam porsi besar, atau sudah terbiasa memasak untuk orang banyak. 

Untuk saya sendiri yang sebelumnya hanya memasak untuk keluarga, paling banter memasak besar hanya di hari raya Natal, memasak untuk orang banyak terasa cukup sulit dan membuat tidak pede atau tidak percaya diri.. Termasuk menyiapkannya untuk anak-anak.

Satu kali saya mendapat giliran menyiapkan nasi putih dan sup ayam untuk anak-anak TK dimana anak saya bersekolah. Jumlah siswa sekitar 25 anak.

Kebetulan, di sekolah anak saya kala itu, diadakan acara makan bersama setiap hari Jumat. Setiap orang tua murid akan mendapat giliran menyiapkan makanan untuk acara tersebut.

Ilustrasi (Sumber: Grid.id) 
Ilustrasi (Sumber: Grid.id) 

Selama satu tahun ajaran, setiap orang tua akan mendapat satu kali giliran. Jadi selama dua tahun anak saya bersekolah di sana, dua kali juga saya mendapat giliran memasak.

Pada umumnya, anak-anak sangat sulit makan nasi. Namun, itu pun tidak bisa digeneralisasi, karena ada juga anak-anak tertentu yang sedari kecil sudah doyan makan nasi, termasuk anak saya.

itu sebabnya, buat saya, sangat sulit menentukan seberapa banyak saya harus menyiapkan nasi dan sup ayam untuk anak-anak TK tersebut. Saya pun mencari tahu dan bertanya-tanya pada orang tua murid lainnya. Kekhawatiran saya, masakan yang saya sajikan kurang.

Dan benar saja, kekhawatiran saya pun menjadi kenyataan. Sup ayam masakan saya pas, kalau tidak bisa dibilang kurang. Anak-anak terpaksa menahan diri untuk tidak minta tambah. 

Ya, kabar baiknya, sup ayam kreasi saya enak, sehingga anak-anak suka dan sup ayam itu ludes tidak bersisa. Sedangkan kabar buruknya, anak-anak suka, tapi tidak bisa tambah, kasihan. Saya pun kecewa, tapi mau bagaimana lagi. Sebuah pelajaran buat saya. 

Pengalaman lain, satu kali saya diminta menyiapkan nasi putih untuk acara makan bersama pada kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS) di SD tempat anak saya menuntut ilmu.

Pada acara HPS tersebut, ada perlombaan masakan tradisional setiap kelas. Yang menyediakan adalah orang tua siswa. Masakan tradisonal tersebut banyak ragamnya. Baik makanan berat, makanan kecil, maupun aneka minuman tradisional. 

Setelah sesi penilaian, semua makanan dan minuman tersebut akan dinikmati bersama guru, murid, dan orangtua. Jumlah murid per kelas rata-rata 30 anak. Meriah sekali acaranya.

Saya pun sudah mengira-ngira, berapa canting beras yang harus saya masak menjadi nasi, sesuai pula dengan saran beberapa orang tua murid yang saya tanya pendapatnya.

Akhirnya, hanya tiga canting beras yang saya masak menjadi nasi. Kali ini pun ternyata prediksi saya salah besar.

Aih-alih kurang, karena hanya tiga canting, sebaliknya, nasi bersisa sangat banyak setelah usai acara. Mungkin hanya beberapa centong nasi yang berkurang. 

Belajar dari beberapa pengalaman tersebut, ternyata cukup sulit menakar banyaknya makanan yang harus disediakan untuk orang banyak, termasuk sekadar menyediakan nasi putih. 

Menakar banyaknya bumbu 

Bumbu merupakan bagian penting dari suatu masakan. Tanpa bumbu yang cukup, atau tanpa bumbu yang lengkap, hasil masakan akan kehilangan rasa autentik, bahkan bisa menjadi hambar. 

Banyaknya bumbu yang dibutuhkan dalam suatu masakan, disesuaikan dengan banyaknya bahan pangan yang akan diolah. 

Rutin memasak, terlebih untuk jenis masakan tertentu, akan membuat kita hapal dan tahu pasti seberapa banyak bumbu yang diperlukan. Itu bila memasak hanya untuk keluarga. 

Akan berbeda ceritanya jika harus memasak dalam jumlah besar, untuk banyak orang. Harus pintar menakar seberapa banyak bumbu per jenis yang harus digunakan. 

Hal ini yang merupakan salah satu kesulitan jika memasak untuk orang banyak. Bila kebanyakan bumbu, rasa masakan akan terlalu kuat, tetapi jika kurang, makanan yang dihasilkan dipastikan mati gaya, alias kurang rasa. 

Memperkirakan waktu penyediaan

Tentu sangat mudah untuk mengira-ngira berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk memasak makanan buat keluarga. Bisa hanya 30 menit, satu jam, atau mungkin bisa sampai dua jam. 

Akan tetapi, tidak demikian bila memasak bagi banyak orang. Apalagi bila pagi-pagi sekali makanan kita sudah ditunggu.

Cukup sulit untuk wanita awan terutama yang hanya terbiasa memasak untuk keluarga, menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan hingga masakan matang. 

Lalu, bagaimana tips agar bisa pede memasak dalam porsi besar untuk orang banyak, misalnya untuk acara malam tahun baru besok? 

1. Cari tahu resep yang tepat

Langkah pertama, harus mencari tahu resep yang tepat, misalnya melalui google atau YouTube. Bisa juga kemudian dibuat perbandingan dengan resep yang sudah sering kita praktikksn. 

Setelah itu, tentukan jumlah bahan pangan yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah orang yang diperkirakan akan menikmati makanan tersebut. 

Lalu, tentukan pula berapa jenis dan banyaknya bumbu yang digunakan, sepadan dengan bahan pangan yang akan dimasak. 

2. Persiapkan dalam beberapa hari sebelumnya

Mulai dari mempersiapkan resep yang tepat, membeli bahan pangan dan bumbu yang diperlukan, serta membersihkan bahan pangan dan bumbu-bumbu tersebut, sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelumnya. 

Tujuan mempersiapkan jauh-jauh hari, tidak lain agar kita tidak kelimpungan ketika mendekati atau ketika hari memasak itu tiba. 

Bahan pangan dan bumbu yang sudah dibersihkan, bisa disimpan terlebih dahulu di dalam lemari pendingin agar tidak busuk atau rusak. 

3. Sebaiknya masak dalam jumlah yang sedikit lebih banyak dari perkiraan

Memasak beberapa porsi lebih banyak dari petkiraan tidak ada ruginya. Paling tidak, akan memperkecil kemungkinan kehabisan makanan saat acara makan sedang berlangsung. 

Kalaupun sampai tersisa, makanan tersebut bisa dibungkus untuk kenalan atau kerabat yang hadir dalam acara makan tersebut, dan dibawa pulang. 

So, sudah siap memasak untuk acara malam tahun baru? 

Selamat menasak!(MW)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun