Tante Poti mengarang cerita yang bertolak belakang dengan kejadian sebenarnya. Tante Poti betakting megharu biru sebagai korban dan mengarang cerita seolah-olah Yusuf-lah yang hendak memperkosanya. Ya, Tante Poti menyebut dirinya sebagai korban pelecehan seksual.
Entah bagaimana pintarnya Tante Poti mengarang cerita hingga Potifar percaya akan kisah halusinasi istrinya. Padahal Yusuf bertahun-tahun sudah bekerja dengannya dan membuktikan dirinya seorang yang jujur dan tidak pernah macam-macam. Singkat cerita akhirnya Yusuf dijebloskan ke dalam penjara dengan tuntutan percobaan perkosaan pada tante Poti.
Tetapi, seorang benar seperti Yusuf akan tetap mendapat pembelaan Tuhan. Pada akhirnya Tuhan mengangkat hidup Yusuf, dan kemudian kedudukan Yusuf bahkan jauh lebih tinggi dari Potifar. Raja Mesir yaitu Firaun nenunjuk Yusuf sebagai orang kepercayaannya dan sebagai penguasa Mesir kala terjadi bencana kelaparan hebat di Mesir dan sekitarnya.Â
Kisah Yusuf ini mirip dengan spekulasi yang berkembang pada kasus kematian ajudan ini. Hanya bedanya, Potifar sebagai atasan Yusuf masih memiliki sedikit rasa kemanusiaan. Sehingga sekalipun Potifar dibohongi habis-habisan oleh istrinya, tetapi setidaknya Potifar tidak menginginkan nyawa Yusuf melayang.
Lalu, apakah kasus ajudan ini serupa dengan kisah Yusuf? Nggak tahu juga. Sampai saat ini, penyelidikan masih tetap berjalan meskipun terkesan lamban dan berbelit-belit.
Kita lihat saja seperti apa akhir dari kasus ini, dan kita berdoa semoga kebenaran segera terungkap.
Salam kejujuran dan keadilan.Â