Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kata Siapa Pengendara di Negeri Ini Nggak Cerdas?

4 November 2022   10:48 Diperbarui: 4 November 2022   11:50 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pengendara motor marah karena ditilang (Sumber: Detikcom) 

Cerdas berlalu lintas ya? 

Duh, agak sulit nih kayaknya menggambarkan tingkat kecerdasan para pengendara di negeri plus enamdua ini. 

Bukan apa-apa ya, di negeri ini tuh sebenarnya rakyatnya cerdas-cerdas, lho. 

Mau bukti? Kita lihat aja nih, di media sosial akhir-akhir ini sering muncul narasi-narasi mengejutkan.

Bahkan narasi-narasi tersebut mampu membuat banyak orang tercengang, terkekeh, merem melek, ngguyu, bahkan mesem-mesem sendiri. 


Misalnya apa? Itu lho, munculnya pernyataan yang mengatakan bahwa pemimpin negeri konoha ijazahnya palsu. 

Lha, ini kan berarti yang membuat narasi ini, atau aktor di belakang terciptanya narasi ini cerdas banget.

Mereka mampu memutarbalikkan fakta menjadi dongeng, bahkan banyak yang percaya. Bukankah itu cerdas namanya? 

Contoh lainnya nih ya. Dulu ada seorang pemimpin sebuah kampung besar yang membuat teori baru. 

Teori tersebut mengatakan bahwa air hujan nggak boleh dialirkan ke tempat lain. Air hujan itu harusnya parkir di tempat dimana air itu jatuh.

Jadi di setiap rumah, warga sebaik menyediakan lahan parkir buat air hujan. 

Lha, seumur-umur saya hidup, baru ini saya mendengar teori seperti ini.

Sejak sekolah hingga saya lulus jadi Sarjana Es Batu pun, belum pernah diajarkan teori keren begini. 

Berarti beliau cerdas banget, bukan? Seorang pemimpin membuat teori baru yang melawan hukum alam, yang bahkan belum pernah dibuat ilmuwan manapun di seluruh dunia.

Oleh karena teorinya ini pula, beliau dicalonkan oleh fans nya untuk menjadi presiden Negeri Seribu Teori. 

Cerdas kaaan..? 

Yaaa, walaupun kenyataannya siapa kita yang seenaknya mau mengubah hukum alam?

Ya kali, air hujan bisa diatur-atur, "Kamu jangan ke mana-mana ya, udah diem disini aja, parkir di sini!"

Ah, sudahlah.... 

So, sudah terbukti kan, kalau rakyat di negeri kaya raya (bagi segelintir orang) ini sebenarnya cerdas-cerdas? 

Cuma sayang eh disayang, entah kenapa, kalau sedang berkendara, kebanyakan orang, syaraf kecerdasannya ditinggal di lemari pendingin di dalam rumah. 

Yang dibawa saat berkendara hanya syaraf emosi, syaraf egois, dan syaraf kesombongan. 

Apa akibatnya?

Berkendara seenaknya, tak peduli aturan, rambu-rambu dilanggar, lampu merah dilibas, nggak mau tahu hak pejalan kaki, senangnya nyalip dan ngebut.  

Nanti kalau ditegur pak polisi karena melanggar rambu-rambu lalu lintas, protes, marah-marah.

Kalau ditilang karena nggak pakai helm, nggak punya SIM, balik maki-maki polisi.

Emak-emak yang biasamya sering bertingkah seperti itu. Pas ditilang, menjerit-jerit seperti orang kesurupan. 

Terus, kalau motor atau mobilnya ditahan karena surat-surat nggak lengkap, telepon saudara yang pejabat. 

Begitu itu tuh kelakuan orang-orang cerdas di negeri konoha. Ngeselin kan? Bangeeet... 

Baiknya bagaimana ya?

Saran saya sih ya, jadilah kita semua ini manusia-manusia dewasa yang mau diatur dan taat pada aturan.

Jangan pertahankan sikap kekanak-kanakan yang suka seenaknya, gampang ngambek, emosi, alay, lebay, apalagi sampai baperan baca tulisan ini. Trus bikin komen marah-marah.

Jangan yaaa... Stay cool, bro.. 

Sudah saatnya lah kita ini memanfaatkan syaraf kecerdasan kita dengan benar, bukan dengan baik. 

Karena yang baik belum tentu benar, tetapi yang benar sudah pasti baik. 

Bukan begitu?? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun