Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

"Life Hacks" Efektif Mengatasi Banjir agar Tak Lagi Datang

12 Januari 2021   17:14 Diperbarui: 15 Januari 2021   08:50 1547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILustrasi banjir (Sumber : Kompasiana/Martha Weda)

Tidak tinggi, hanya sekitar 5-10 cm. Tapi air hanya setinggi itu pun, bila sudah masuk rumah tetap saja bikin repot. 

Semua benda yang berada di lantai terpaksa dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi agar tidak rusak terkena air. Beberapa yang tidak keburu dipindahkan terpaksa basah kuyup. 

Air yang masuk pun bukan air bersih. Air sudah bercampur dengan lumpur, dedaunan, bahkan beberapa cacing kecil ikut mengalir bersamanya. Butuh beberapa jam untuk membuat rumah kembali bersih.

Esok harinya, berbagai barang terpaksa harus dijemur di bawah panas matahari. Banjir itu benar-benar tidak enak.

Ilustrasi Hujan (Foto : Martha Weda)
Ilustrasi Hujan (Foto : Martha Weda)
Rumah yang kami tempati saat ini sebenarnya bukan daerah banjir. Banjir yang sempat terjadi satu kali itu, disebabkan oleh karena hujan yang begitu lebat, seperti tercurah dari langit. Didukung oleh kurangnya daerah resapan air. Kawasan tempat tinggal kami, sebagian besar telah ditutup dengan cone block dan aspal.

Selain itu didukung pula oleh perilaku warga yang kurang menjaga kebersihan lingkungan. Seperti membuang sampah sembarangan, dan tidak peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar rumahnya.

Sementara saluran air kecil, dan seringkali dipenuhi sampah. Sehingga apabila hujan turun sangat besar, aliran air tersumbat, dan selokan tidak lagi mampu menampung air. Akibatnya air meluap dari saluran air, mengalir ke halaman, masuk ke teras dan akihirnya mengalir ke rumah.


Berbekal dari pengalaman tersebut, beberapa kiat saya lakukan untuk mengantisipasi datangnya banjir yang tidak diundang.

1. Menutup celah antara pintu depan dan lantai rumah
Setelah menjadi korban banjir satu kali, saya jera tidak ingin dikerjai lagi oleh banjir. 

Setiap kali terjadi hujan yang sangat besar, dan terlihat air di selokan mulai naik, saya akan segera menutup celah antara pintu depan dan lantai rumah, menggunakan kain-kain, baju bekas, atau kain microfiber. Bahkan saya tutup hingga ke sisi pertemuan pintu dengan kusen pintu.

Begitu pula tatkala hendak bepergian, dan melihat langit sudah berawan, kembali celah-celah pintu ditutup rapat dari luar.

Terbukti cara ini sangat ampuh. Bila kami menutup rapat celah itu, air tidak akan bisa menembus celah. Sejak itu, rumah bebas dari banjir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun