Mohon tunggu...
Mpok Precil
Mpok Precil Mohon Tunggu... -

awan biru

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

SBY dan Kerajaaan Saudi Pun Tak Berdaya

28 Desember 2012   05:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:55 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah berita sedih menimpa presiden SBY. Ini sangat mengejutkan, karena hari2 ini SBY sekeluarga tengah suka cita menyambut kehadiran cucu baru. Cucu lakinya ini ditengarai para pengamat akan menjadi calon pewaris tahta SBY. Seperti pangeran William dan Harry di Inggris. Lohh.. kok ada kemiripan yaaa antara jabang bayi merah dengan dua pangeran londo itu… Kali aja karena pengaruh pemberian anugerah gelar ksatria agung dari ratu Elizabeth kepada SBY beberapa waktu lalu. SBY pun mendapat tuah kedinastian ratu Elizaberh.

Maka sambutan atas kelahiran bayi itu begitu gegap gempita. Bila dibandingkan dengan kelahiran cucu pertama yang bergender perempuan dulu, perbedaan sambutannya cukup terasa. Dulu yg ramai membicarakan adalah infoteinment, maklum bunda babynya seorang artis: Mbak Annisa Pohan yang ayu.

Sekarang yang sibuk menayangkan selain infoteinment (denger2 waktu bujang Ibas cukup dekat dengan kalangan selebritis. Bahkan ada humor kenapa Ibas tak pernah pakai baju lengan pendek, kalopun pakai di lapisi kaus lengan panjang. Karena ia …punya tatto. Kebenarannya wallohua’lam. Besok ane mau ngecek kalo bisa kenal langsung, hahahhaha) juga berita2 serius (hard news) dan social media.

Maklum, selain kakeknya seorang presiden, papinya baby adalah orang penting , Sekjen partai Demokrat (walau ada pengamat bilang Ibas lebih mirip pengawal Anas Urbaningrum). Di twitter dan kompasiana para pengamat sibuk menebak-nebak mirip siapa cucu mahkota itu. Baca tulisan pak Nur Tjahjadi di sini : “Anak Ibas, Mirip Ruhut atau Sutan?

Di twitter ada yang bilang kalau dilihat dari wajah bayi yg bulat montok itu (ya iyalah masak cucu presiden kurus kering seperti rakyat yg busung lapar makan nasi aking) mirip eyang putrinya, Ibu Ani Yudhoyono. Kalo gitu boleh dunk ane ikut main tebak2an. Mungkin aja mirip Nudirman Munir yg dari Golkar. Sama pinternya bagus kan.

Di tengah gegap gempita kebahagiaan menyambut calon pewaris tahta masa depan itu, tiba2 SBY dikejutkan berita tak mengenakkan. Seorang petinggi partai Demucrat, ketua dewan pimpinan Wilayah Saudi telah di amputasi ruhnya. Tanpa ampun ia dicabut dari dunia persilatan Kompasiana, sebuah medan perang yang telah membesarkan nama Nome Abi Wanasah. Dari seorang TKI biasa menjadi tokoh fenomenol.

Lihatlah profilnya, sebuah pedang Saud menghunus lehernya. Eh bukan ding, sebuah stempel merah menempel di pojok kanan bawah bendera hijaunya. Teman2nya mengucapkan bela sungkawa. Kekasih tercintanya, Lovelly Darsem sampai bersumpah tak akan mencintai siapapun walau seribu gadis cantik menghampiri. Nome tak kan tergantikan.

Kawan dan lawan semua berduka. Si kawan tak menemukan kambrat pemberani lagi. Si lawan kehilangan sparring partner yang semangat ngototnya tak pernah pudar. Yah… tega sakitnya gak tega lihat matinya, begitu pepatah kuno tentang benci tapi cinta. Ada berantem, gak ada di cari.

Ah Nome, kenapa nasibmu seperti Saddam Hussein. Sudah berpeluh-peluh membela negara tapi nasib akhirnya di tiang gantungan. Atau seperti Ruhut Sitompul. Selalu membela SBY, berani malu dan mati memuja SBY tapi akhirnya di depak dari jabatan empuk.

Kalimat yang selalu didengungkan Nome kala ada yang mengkritisi SBY adalah: hendak merongrong (oops kayak cerita Bobo dan Bona, ada Rongrong) / melengserkan pemerintahan SBY yang sah.

Saya selalu ketawa kalau baca pembelaan Nome tentang SBY. Wakakkaka…. Emang negara kita Somalia, yg bajak lautnya lebih kuat ketimbang aparat keamanannya. Emang negara kita gak ada Undang-Undang sehingga melengserkan presiden semudah dengerin curhat customer.

Wakakkak customer apaan sih? Setau ane customer servis tuh yg ada di graha operator seluler, servis center hp atau tempat penukaran hadiah di swalayan.

Sudah dibela-belain mati bela SBY tapi saat sakaratul maut, orang yg dibela malah ogah balas budi. Gak ada nota protes SBY kepada admin. Dia malah sibuk momong cucunya sambil cari inspirasi buat bikin album baru. Saat warga kompasiana gonjang ganjing bahas kematian Nome yg tak wajar SBY hanya bergumam, ‘I don’t care.”

Kerajaan Saudi pun setali tiga uang. Kurang apa pengabdian Nome kepada Saudi coba. Kerja siang malam udah. Kalau ada cerita buruk tentang Saudi, dia lantang angkat bicara. Pembelaannya lebih gencar dari diplomat Saudi sekalipun. Bahkan dia berani berfatwa bahwa ngatain buruk tentang Arab = gak suka Islam.

Lhooohhh… emang Arab punya Islam doang? Di masa Nabi pun ada Nasrani, Yahudi, Majusi. Jumlah mereka sekarang tentu sudah lebih banyak ketimbang jaman nabi karena mereka beranak cucu buyut. Bahkan Abu Jahal yg sangat memusuhi nabi pun sekarang malah gentayangan hingga ke kompasiana.

Arab sekarang sudah modern. Tidak seperti jaman nabi yg miskin dan gak ada teknologi canggih. Pernah saya lihat orang Arab di bandara.“Pada ngapain itu?” tanya saya heran. Banyak bener orang Arab, tapi kok gak pernah nampak di jalan2 atau mengunjungi pusat budaya seperti wisatawan bule dan Jepang. Kalau Arab yg permanenpada tinggal di Surabaya dan kampung pasar Kliwon Solo saya tahu, mereka pada berdagang.

“Mau cari meong2 di Puncak,” jawab sopir taksi. *Gubrak.

Getolnya pembelaan Nome kepada Arab disempurnakan dengan memakai bendera Saudi sebagai pict profil. Adakah member lain yg pakai gambar bendera negara asing? Angkat jari yaaa….

Tapi kerajaan Saudi tak memberi pembelaan sedikitpun atas dibekukannya akun Nome.SBY dan kerajaan Saudi tak berdaya di hadapan penguasa kompasiana yaitu tuan dan nyonya admin.

**Ngemeng-ngemeng kenapa akun Nome kena banned? Karena dia gak mandi. Tuh di artikelnya ada tulisan musim dingin tiba, bikin orang malas mandi. Admin gak kuat ama baunya, jadi harus di banned biar gak mencemari lingkungan.

***Buat planet kenthir dan Koplak Yo Band, kalian pecinta damai. Komennya libur dulu yaa… *emang siapa juga yg mau kasih komen, wakakka

**** Yang komen khusus partai Darsem dan Demucrat saja.

THE END

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun