Mohon tunggu...
Mpok Precil
Mpok Precil Mohon Tunggu... -

awan biru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Cantiknya Keramik Kasongan

1 Desember 2012   06:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:23 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogya tak hanya punya Malioboro, Parangtritis, batik, gudeg, dan bakpya. Kalau Anda mau meluangkan waktu sekejap, hanya dengan sedikit tambahan bensin Anda akan menemukan tempat yg eksotis: sentra industri keramik Kasongan. Sebuah desa yg terletak di jalan raya Bantul, 5 km ke arah selatan pojok beteng kulon. Di kanan jalan anda sudah disambut gapura mencolok. Begitu masuk,  sepanjang jalan di kiri kanan berderet showroom toko2 keramik. Sebetulnya ada macam2 kerajinan seperti topeng kayu dan wayang kulit, tapi yg dominan keramik gerabah. Cantik-cantik yang di pajang, Anda pasti ngiler. Bagi yg suka memajang benda-benda unik di rumah atau kantor , tempat ini memanjakan Anda dengan aneka pilihan keramik. Dari ukuran kecil sampai jumbo semua ada. Kalau gak mau makai sendiri ada beberapa orang yg suka beli untuk hadiah kolega. Bagi yang mau menikah juga ada suvenir2 mungil yg biasanya dibagikan kepada tamu undangan. Banyak pilihan barang.  Ada tempat lilin, asbak, tempat sabun, tempat aroma terapi, atau vas mini. Beli di sini dapat harga pokok booo... kan gak pakai broker, hehehheh. Murah meriah dapat banyak. Masih ingat gak jaman nenek2 kita masak dengan tungku arang/ kayu,  di halaman ada gentong pancuran air, di dapur ada kuali buat merebus jamu dan cobek yg mirip cetakan kue serabi. Nah dulu-dulunya penduduk Kasongan bikin alat2 dapur itu dari tanah liat. Di jual ke pasar2 tradisional, warung2 dan dijajakan sendiri berkeliling naik sepeda. Sampai sekarang pun di jalan sering dijumpai ibu2 menuntun sepeda menjajakan alat2 dapur dari tanah liat. Duuhhh... beratnya, apalagi muatannya sampai menumpuk ke atas dan ke samping. Laku sih laku, tapi kan harus bersaing sama alat2 dapur modern yg praktis. Bikinnya rumit, membakarnya lama, dijual harganya murah. Kasihan ya para perajin tradisional. Lalu pada tahun 1972 pak Sapto Hudoyo - seniman Yogyakarta yg biasa pameran ke luar negeri bersama pelukis Affandi dan Kartika - mengajari masyarakat Kasongan mempercantik produksinya. Dari yg semula bikin alat dapur, celengan dan pot bunga ditingkatkan ke bentuk2 keramik yg bernilai seni tinggi. Ibarat wajah, yg semula lugu dan  polos kemudian di beri polesan make up warna-warni. Jadilah kinclong manglingi. Keramik2 mengkilap dengan aneka desain menghiasi rumah2 bagus.  Nilai ekonomi gerabah pun meloncat tinggi.

13543423471853059352
13543423471853059352
Bagi yang mau lihat proses pembuatan keramik bisa masuk ke dalam kampung. Anda akan disambut dengan ramah oleh tuan rumah. Anak2 sekolah yg out bond maupun praktik lapangan pelajaran keramik biasanya berlatih di sini. Hayooo... siapa mau keramik... ayo ke Kasongan. Malioboro udah macet, hehehhe. Sayang saya gak sempat tanya harga keramik yg di poto ini. Sibuk jeprat-jepret, dan ternyata.... memoto itu bukan pekerjaan mudah.  Harus pakai ilmu, tak sekedar asal jepret. Poto saya gak sekinclong poto teman2. Salam  sumber :- wikipedia, catatan pribadi, http://permathic.blogspot.com/2012/05/kumpulan-animasi-bergerak-yang-lucu-dan.html, poto : jepretan mpok precil.
animasi bergerak gif
animasi bergerak gif

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun