Investasi besar yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2023 untuk memperbaiki jalan di Desa Handil Gayam dan Desa Handil Suruk, kini menjadi bahan tertawaan ironis bagi warga setempat. Dana sebesar Rp 8 M dan Rp 9 M yang disuntikkan untuk masing-masing desa seharusnya menjadi solusi jangka panjang atas keluhan masyarakat terhadap kondisi jalan yang sering mengkhawatirkan.
Namun, belum genap satu tahun setelah perbaikan, hasilnya jalan di kedua desa tersebut sekarang lebih mirip dengan lintasan roller coaster daripada jalan yang layak. Pengguna jalan melaporkan bahwa jalan yang sebelumnya diratakan dan diberi aspal kini menunjukkan gelombang yang membuat setiap perjalanan terasa seperti petualangan trek off-road. Bahkan, retakan-retakan kecil di aspal menjadi tanda bahwa investasi besar tersebut nyatanya tidak mampu bertahan lama.
Kekecewaan masyarakat setempat tidak bisa disembunyikan. Beberapa warga merasa bahwa mereka seakan ditertawakan oleh kondisi jalan yang kembali rusak dalam waktu singkat setelah perbaikan mahal dilakukan. Kritik utama mengarah pada kebutuhan akan pemeliharaan yang lebih baik agar investasi yang telah dikeluarkan dapat memberikan manfaat maksimal.
Hingga saat ini, pemerintah daerah belum memberikan pernyataan resmi terkait penyebab kerusakan cepat ini dan langkah-langkah apa yang akan diambil untuk mengatasi masalah ini. Pertanyaan-pertanyaan masyarakat tentang nasib jalan yang seharusnya membawa kemajuan tersebut belum mendapatkan jawaban konkret. Seolah-olah, jawaban untuk pertanyaan tersebut sama sulitnya dicari seperti mencari keberadaan jalan yang mulus di Desa Handil Gayam dan Handil Suruk.
Masyarakat setempat kini menantikan respons pemerintah dengan harapan bahwa keselamatan dan kenyamanan mereka menjadi prioritas utama. Dalam menghadapi kritik dan kekecewaan ini, diharapkan pemerintah segera merespons dan menyediakan solusi yang tepat guna mengatasi permasalahan jalan yang kini menjadi sorotan masyarakat setempat. Investasi besar seharusnya membawa perubahan positif, bukan malah menjadi sumber masalah dan tawa ironis bagi warga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H