Berbagai mahasiswa dari aliansi mahasiswa Jawa Timur menggelar demonstransi damai di Mapolresta Malng kota pada Jum'at (22/3). Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi di Malang , seperti Universitas Brawijaya, Polinema, Uneversitas negeri Malang, UMM,Unisama dan Uin Malang, menyuarakan keprihatinan terkait netralitas Polri terhadap aplikasi Sirekap KPU, bedasarkan pernyataan seorang pengamat militer bernama Connie.
Dalam demonstrasi yang disertai dengan spanduk protes,para mahasiswa juga menyoroti pernyataan mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegrosono yang menyiratkan beberapa Polres memiliki akses ke aplikasi Sirekap KPU,serta klaim bahwa pengisian formulir c1 dapat dilakukan dari polres-polres.
Meskipun disambut oleh Kasat Intelkam Polresta Malang Kota, Kompol Ferry Dharmawan yang mewakili Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto sedang mengikuti telekonferensi bersama Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo.
Salah satu perwakilan mahasiswa menjelaskan bahwa mereka telah  mendapat izin untuk aksi mereka,dengan tujuan menekankan pentingnya netralitas Polri dalam pemilu. Mereka juga membantah klaim bahwa Polri memiliki akses ke aplikasi Sirekap KPU,menyatakan sebagai hoax.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, memberikan klarifikasi bahwa Polri,termasuk Polresta Malang Kota tidak memiliki akses ke aplikasi Sirekap KPU atau mengisi formulir C1 pemilu 2024. Beliau menegaskan komitmen Polri untuk tetap netral dalam pemilu.
Dengan penjelasan tersebut,diharapkan masyarakat memahami bahwa Polri bertindak sesuai aturan yang berlaku dan menjaga netralitasnya dalam proses Pemilu. Alhhamdullilah,kondusif Kota Malnag pada saat itu tetap kondusif menjelang pemilu 2024 baik setelah Pemilu 2024.
