Mohon tunggu...
Berita Nendank
Berita Nendank Mohon Tunggu... -

Himpunan Artikel, Berita, dan Opini Beberapa Mahasiswa FISIP UPNVJ

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Orang-orang yang Seperti Inilah yang Harus Kalian Hindari di Jalan Raya

11 Desember 2017   19:09 Diperbarui: 11 Desember 2017   19:52 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : http://rumahpengaduan.com

Jalan Raya di Jakarta terkenal dengan kemacetan dan tekanan antar pengendara yang suka bertindak semena-mena dan tidak seharusnya dijalan. Apalagi jika berada di persimpangan jalan (persimpangan lampu merah), maka akan berubah seketika menjadi sebuah sirkuit balap mobil dengan mobil/motor/kendaraan lainnya yang siap untuk tancap gas. Berbicara soal jalanan di Jakarta, pastikan diri anda agar tetap mengikuti aturan dan etika bagaimana di jalan raya. Mengingat bahwa angka kecelakaan di Jakarta masih tinggi, dikarenakan etika pengendara sebagai pengguna jalan raya yang masih kurang.

Angka kecelakaan yang tinggi, didominasi oleh kendaraan roda dua. Tetapi tetap saja kendaraan roda empat juga terkadang mendominasi angka kecelakaan di Jakarta. Biasanya kecelakaan terjadi karena kendaraan ingin mendahului kendaraan didepannya, mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, kendaraan tiba-tiba hilang kendali setir, kendaraan berhenti tiba-tiba, dan sebagainya. Tetapi tanpa kita sadari, kebiasaan dan hal yang sering kita temui dijalan raya berikut ini juga sebagai penyumbang angka kecelakaan di Jakarta juga, dan setiap tahun semakin meningkat. Berikut adalah kebiasaan/hal yang kita temui :

  • Kendaraan meyalakan lampu sen kanan, tetapi belok kiri atau sebaliknya
    • Di Indonesia, hal ini sangat terkenal karena dilakukan oleh mayoritas ibu-ibu yang baru saja membawa kendaraan, terutama kendaraan bermotor. TapI tak jarang juga kita dapat menemukan bapak-bapak atau anak muda yang seperti ini juga di jalan raya di Jakarta. Tentu hal ini sangat membahayakan bagi pengguna jalan raya lainnya. Biasakan untuk menyalakan lampu sen kanan, jika ingin berbelok kanan, begitupun sebaliknya.
  • Menyalakan lampu sen sesudah berbelok
    • Kebiasaan ini membahayakan, karena kendaraan pemicu kecelakaan berawal dari hal ini juga. Kendaraan yang tidak menyalakan lampu sen sebelum belok, maka niscaya kendaraan sebelumnya akan terkejut dan mengerem tiba-tiba, dan yang lebih parah ialah dapt menabrak atau menyenggol kendaraan yang ada didepannya dan juga dibelakang
  • Belok kiri, mengambil jalur kanan atau sebaliknya
    • Ya, inilah yang menyebabkan kecelakaan juga tinggi di jalan raya di Jakarta. Biasanya kendaraan yang melakukan ini ialah kendaraan roda empat (mobil, bus kota, d.l.l.). dan juga biasanya terjadi di lampu merah. Adapun juga kendaraan yang mengambil jalur belok untuk melaju lurus. Biasakan untuk mengambil jalur kanan jika ingin berbelok kanan, dan juga sebaliknya. Begitupun dengan jalur lurus, gunakan jalur tengah/ jalur kiri jika ingin melaju lurus.
  • Tidak menyalakan lampu sen saat berbelok
    • Kebiasaan ini juga fatal di jalan raya. Meskipun sederhana, tetapi hal ini tetap harus diperhatikan di jalan raya. Biasakan para pengendara kendaraan untuk menyalakan lampu sen untuk berbelok, terutama untuk kendaraan roda empat yang suka belok mendadak.
  • Mendekatkan jarak antar kendaraan hingga hanya beberapa sentimeter
    • Inilah kebiasaan orang Jakarta jika menghadapi kemacetan di jalan raya, mereka akan mendekatkan kendaraannya dengan kendaraan lain sedekat mungkin untuk mengambil ruang yang ada meskipun hanya beberap sentimeter saja. Hal ini akan lebih berbahaya jika suatu kendaraan mendekatkan kendaraan sedekat mungkin SAAT KENDARAAN SEDANG MELAJU. Biasanya hal ini terjadi pada bus-bus kota, dan biasanya korban adalah kendaraan roda dua. Biasakan untuk menjaga jarak dengan kendaraan lain.
  • Persimpangan lengang, kendaraan menerobos meski lampu sudah merah
    • Ini juga dapat menyebabkan kecelakaan. Biasanya terjadi pada kendaraan roda dua. Dimana mereka akan menerobos secepat mungkin dengan tujuan supaya CEPAT. Duh, masih saja ada orang seperti ini, membahayakan dirinya dan tidak memperdulikan keselamatan dengan alibi efisiensi waktu! Biasakan untuk berhenti saat lampu lalu lintas sudah menunjukkan warna merah (DAN BERHENTI DIBELAKANG GARIS BERHENTI, BUKAN DI ZEBRA CROSS!)
  • Menggunakan telepon selular
    • Hal ini sudah menjadi budaya masyarakat kota Jakarta, mengingat mobilitas yang begitu cepat di perkotaan, maka telepon selular pun tidak bisa ditinggalkan. Sehingga, kita pun harus menggunakan telepon selular meskipun di jalan raya, walaupun itu sangat membahayakan. Biasakan untuk berhenti sejenak di pinggir jalan atau di tempat yang tersedia parkir motor, jika ingin menggunakan telepon selular, sehingga tidak membahayakan pengguna jalan raya lainnya.
  • Tiba-tiba mengambil jalur sebelahnya
    • Biasanya hal ini terjadi pada angkutan kota (bu, angkot, bajaj, d.l.l.), tetapi tak kadang kendaraan roda empat dan roda dua juga melakukan hal in. Biasakan untuk memberi tanda ataupun memberi lampu sen saat ingin mengambil jalur sebelahnya, dan jangan tiba-tiba.
  • Lawan arus
    • Inipun lebih membahayakan lagi, seringkali kita temukan ada saja kendaraan yang lawan arus ataupun melewati jalur verboden (terlarang). Biasanya dilakukan oleh kendaraan roda dua. Lagi lagi dengan alasan efisiensi waktu dan hemat bensin. YA GAK GITU JUGA KALI! Biasakan untuk mengikuti alur lalu lintas yang sudah tersedia, supaya selamat dan aman sampai tujuan.
  • Klakson setiap saat
  • Sudah menjadi makanan setiap hari dijalan raya, ketika kita menyetir kendaraan. Yaitu, klakson dimana-mana, setiap saat, bagaimana pun kondisinya. Biasanya dilakukan oleh bapak-bapak atau abang-abang yang sudah tidak sabar melajukan kendaraannya saat lampu lalu lintas sudah menunjukkan warna hijau, baik mobil, motor, ataupun kendaraan angkutan umum selain Transjakarta. Lebih membahayakan lagi jika MENGKLAKSON SAAT KENDARAAN SEDANG MELAJU, DAN DENGAN SENGAJA MENDEKATKAN JARAK ANTAR KENDARAAN SUPAYA KENDARAAN TERSEBUT MENEPI DAN MEMBERI JALAN BAGI KENDARAAN YANG MENGKLAKSON TERSEBUT.
    Oleh karena itu, biasakan untukmenggunakan klakson sebijak dan sewajarnya. Karena KLAKSON BUKAN ALAT UNTUK MAINAN, APALAGI UNTUK ALAT KEEGOISAN PENGENDARA. Klakson digunakan untuk memberitahukan bahwa ada kendaraan dibelakangnya supaya kendaraan didepannya berhati-hati.
  • Ya, itulah ulasan saya sedikit mengenai hal-hal yang harus dihindari dijalan raya Jakarta. Terlepas dari semua hal itu, intinya adalah kembali kepada kita sebagai manusia yang memiliki akal pikiran yang sehat, berpendidikan, memiliki perilaku tidak seperti binatang. Seyogyanya kita sebagai manusia yang beradab harus mematuhi aturan yang ada di jalan raya, supaya pengendara mengendarai kendaraannya dengan selamat dan aman, dan memberi keselamatan bagi pengendara lainnya.

PENULIS : ILHAM || EDITOR : ZAHRA

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun