Mohon tunggu...
Berita MAN 1 Bantul
Berita MAN 1 Bantul Mohon Tunggu... Guru

Instansi pendidikan dengan visi terbentuknya siswa menjadi CITRA Mandiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovatif dan Interaktif, Kuis Pembelajaran Bahasa Jawa MAN 1 Bantul Gunakan Kahoot

28 Agustus 2025   18:38 Diperbarui: 28 Agustus 2025   13:28 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa kelas XII FL 3 mengikuti kuis akhir materi Bab Kraton Ngayogyakarta melalui aplikasi Kahoot(sumber:MAN 1 Bantul)

Bantul (MAN 1 Bantul) – Inovasi pembelajaran terus dikembangkan di MAN 1 Bantul, termasuk dalam mata pelajaran Bahasa Jawa. Pada Rabu (13/8/2025), siswa kelas XII FL 3 mengikuti kuis akhir materi Bab Kraton Ngayogyakarta melalui kuis interaktif berbasis digital menggunakan aplikasi Kahoot.

Kegiatan ini merupakan bagian dari bentuk evaluasi pembelajaran yang tidak hanya mengukur pemahaman siswa secara kognitif, tetapi juga bertujuan membangun suasana belajar yang menyenangkan dan partisipatif. Dengan memanfaatkan teknologi digital, guru mengajak siswa untuk mengulas kembali materi tentang sejarah, fungsi, struktur, hingga nilai budaya yang terkandung dalam Kraton Yogyakarta.

Winda Sukma Yulia, S.Pd., guru Bahasa Jawa yang memandu kegiatan, menyampaikan bahwa pendekatan interaktif seperti ini mampu menumbuhkan minat dan perhatian siswa terhadap materi budaya lokal. “Menggunakan Kahoot membuat siswa lebih antusias dan fokus. Mereka tidak hanya menjawab soal, tapi juga bersaing secara sehat, belajar dari jawaban teman, dan lebih cepat memahami ulang materi yang sudah dipelajari,” ujarnya.

Siswa terlihat sangat antusias mengikuti kuis ini. Mereka aktif, penuh semangat, dan merespons cepat setiap pertanyaan yang muncul di layar. Kuis ini tidak hanya menjadi sarana penilaian, tetapi juga sekaligus media refleksi terhadap proses belajar yang telah mereka jalani.

Kepala MAN 1 Bantul, Mafrudah, S.Ag., M.Pd.I., menyambut baik penggunaan media interaktif dalam pembelajaran. Mafrudah menyampaikan bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran, termasuk dalam pelajaran muatan lokal seperti Bahasa Jawa, sangat penting untuk menjembatani generasi muda dalam memahami budaya leluhur dengan cara yang relevan di era digital.

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif guru dalam menggabungkan teknologi dengan nilai-nilai budaya lokal. Ini bentuk inovasi yang menunjukkan bahwa pembelajaran budaya tidak harus kaku dan konvensional, tapi bisa tetap hidup dan menarik di ruang kelas modern,” jelasnya.

Mafrudah juga menegaskan bahwa kegiatan seperti ini sejalan dengan tagline madrasah, yakni: CADAS BERKELAS – Cerdas, Agamis, Demokratis, Adaptif, Smart, Berkarakter, Cinta Lingkungan, dan Anti Diskriminasi, yang menjadi landasan utama dalam membentuk generasi pembelajar yang unggul dalam ilmu, iman, dan budaya.

Dengan kuis berbasis digital seperti Kahoot ini, diharapkan pembelajaran Bahasa Jawa menjadi wahana membentuk karakter siswa yang mencintai dan memahami identitas budayanya sendiri. (wnd)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun