Belum reda dengan cerita itu, si teman juga cerita kalau pekarya di kantor kali ini dibuat menangis oleh si mbak. Gara-garanya karena telat menghidangkan kopi di mejanya.
Si pekarya kebetulan sedang sakit perut, jadi ke WC dulu sebelum menghidangkan kopi itu.
Wuiiih... Kalau dengar cerita si teman, si mbak itu sampai melotot-lotot ke arah si pekarya lalu menunjuk-nunjuk sambil tiba-tiba bilang, "Kamu jahat!!!" Si pekarya sampai gemetaran dan akhirnya menangis.
Itu hanya karena soal segelas kopi.
Nggak sampai di situ saja, si mbak malah menuduh, soal alasan ke WC itu cuma alasan yang dicari-cari saja. Sebenarnya itu karena si pekarya benci sama dia dan punya maksud lain.
Duh.
Padahal si pekarya ini termasuk pekarya favorit karyawan di sana karena dedikasi kerjanya.
Si bos besar aja sampai pernah sengaja memberikan kursus gratis ke dia supaya kalau nanti keluar dari perusahaan itu dia punya modal keterampilan.
Naahhh... balik lagi saat saya menunggu si teman itu di sekitar si mbak yang sedang menelpon, telinga saya mendengar kalimat ini, "Jadi, kamu paham kan apa yang kita obrolin itu sudah ada aturannya. Kita jangan jahatin orang lain. Kita harus baik pada sesama. Kalau ada yang jahatin kita, jangan dibalas."
Saya sempat kesedak begitu dengar kalimatnya itu. Tanpa sengaja sempat bergumam, "Oh God..."
Untung setelah itu segera saya semakin menyibukkan diri lihat-lihat di HP. Jadi, nggak ketahuan kalau kuping saya sebenarnya mendengar apa yang sedang diperbincangkan.