Seperti pada tulisan sebelum ini, ini adalah kali pertama saya diperjalankan ke Karimunjawa. Naik kapal dengan durasi tempuh 2,5 jam waktu penyeberangan. Bagi yang tidak terbiasa bepergian apalagi naik kapal laut, maka akan ada kondisi dimana perut seakan dikocok dan siap mengeluarkan muatan yang ada di dalamnya. Benar saja, sehari sebelum berangkat teman saya sudah mengingatkan bahwa selama di dalam kapal akan ada guncangan karena gelombang. Dan memang tejadi byak-byuk di dalam kapal, teman sebelah saya duduk diam saja selama di dalam kapal. Lah jebul, dia keringat dingin dan hampir saja mengeluarkan dorongan dari dalam perut. Untung saja hal itu tidak terjadi.
Alhamdulillah, Puji Tuhan selama penyeberangan di dalam kapal saya tidur. Memang terasa ada goncangan selama di dalam kapal, tapi saya anggap sedang naik bus dengan kondisi jalanan yang terjal. Ada goyangan ke kiri ya saya ikut doyong ke kiri, jika ke kanan ya saya condong ke kanan. Mengikuti alunan kapal. Di dalam kapal sebenernya juga ada suguhan hiburan yaitu layar TV dengan tayangan film Hollywood paling anyar. Durasi film kurang lebih sama dengan lamanya penyeberangan di atas laut. Sebenarnya bisa saja tak kerasa kalau kita menonton film sampai tuntas, tahu-tahu sudah sampai dermaga di Karimunjawa. Tapi masalahnya tidak semua orang bisa menikmati selama penyeberangan. Pun demikian tidak semenakutkan seperti yang diceritakan teman saya itu.
Teman-teman saya ada yang sudah minum obat anti mual (baca: antimo). Untuk beberapa orang ada yang cocok dengan jenis obat tersebut. Pasca minum obat itu biasanya memang ngantuk, sehingga selama penyeberangan dapat tidur. Tapi intinya selama kita menikmati dan tanamkan sugesti bahwa kita ga akan mabok laut, insyaAlloh ga mabok deh. Kebetulan saya juga tidak mabok selama nyeberang, pun ga minum obat anti mual. Pikiran saya cuma satu, anggap saja sedang naik bus dengan jalanan yang rusak. Ini cukup berhasil memotivasi diri saya sendiri sehingga selama di kapalpun menikmati. Toh buktinya banyak anak-anak kecil bahkan ada yang baru berusia sekitar 1 tahun juga turut serta menaiki kapal bareng mak-bapaknya ikut berwisata. Bagi yang sudah terbiasa sarapan sebaiknya memang sarapan, biar perut ke isi.
Ini baru soal situasi selama di perjalanan saat menyeberangi lautan dari Jepara ke Karimunjawa.
Sesampainya di dermaga Karimunjawa, tibalah saatnya untuk segera turun dari kapal menghirup situasi di luar kapal. Legaaaaa rasanya setelah mendarat di Pelabuhan Karimunjawa. Hati-hati saat turun dari kapal, karena harus antre dengan penumpang lain yang hendak turun keluar dari kapal. Pastikan perhatikan langkah kaki jangan sampai kesandung, apalagi nggembol barang bawaan entah itu tas gendong maupun koper belum lagi tentengan lainnya. Biasanya kita ingin buru-buru mencari toliet, meskipun di kapal juga tersedia toilet.
Saat turun dari kapal kita akan disambut oleh para 'penjemput' yang menawarkan tumpangan untuk mengantar di mana kita akan menginap selama di Karimunjawa. Ada ojek motor maupun mobil. Namun kebetulan saya beserta rombongan sudah menyewa mobil seharga Rp400.000,- sehari semalam. Jika kita menyewa untuk beberapa hari, tinggal dikalikan saja nominal harga sewa tadi. Kebetulan juga ada teman yang sudah pernah ke Karimunjawa sehingga sudah dapat info ke siapa menyewa kendaraan.
(bersambung)
Bentar saputro
Kab. Karanganyar, 5 September 2023
