Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Batik Nasional 2025: Batik Merawit, Halusnya Tradisi, Kuatnya Identitas Bangsa

2 Oktober 2025   06:30 Diperbarui: 2 Oktober 2025   06:58 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks ini, tema Batik Merawit tidak hanya soal estetika, tetapi juga strategi. Artinya, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat harus berkolaborasi merajut kebijakan dan praktik yang detail, terukur, serta menyentuh kebutuhan akar rumput agar industri batik benar-benar berdaya tahan sekaligus kompetitif di pasar global.

Merawat Tradisi di Era Modern

Batik kini hadir tidak hanya dalam busana formal, melainkan juga meresap ke berbagai ranah: desain interior, produk fesyen modern, hingga aplikasi digital. Generasi muda mulai melirik batik bukan sekadar sebagai kewajiban, melainkan gaya hidup. Inovasi ini menunjukkan bahwa batik tetap relevan di tengah modernitas.

Namun, modernisasi jangan sampai menggerus nilai filosofisnya. Batik bukan sekadar motif visual, melainkan rekaman nilai kehidupan. Batik Merawit mengingatkan kita agar inovasi berjalan beriringan dengan pelestarian. Apabila tradisi hanya dibiarkan sebagai artefak masa lalu, lambat laun ia akan kehilangan rohnya. Karena itu, diperlukan pendidikan budaya sejak dini yang menanamkan kesadaran bahwa mengenakan batik bukan sekadar fesyen, melainkan kebanggaan dan tanggung jawab generasi penerus.

Momentum Refleksi Kolektif

Hari Batik Nasional 2025 dengan tema Batik Merawit sesungguhnya mengajak bangsa untuk berkaca. Di satu sisi, kita diingatkan bahwa budaya adalah kekuatan lunak (soft power) yang menjadi pembeda Indonesia di mata dunia. Di sisi lain, kita ditantang untuk memastikan bahwa batik bukan sekadar simbol seremonial, melainkan nyata dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, khususnya perajin di daerah.

Merayakan Hari Batik Nasional berarti menghidupkan kembali semangat gotong royong, meneguhkan identitas bangsa, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global melalui diplomasi budaya. Jika setiap warga mengenakan batik dengan kesadaran akan maknanya, maka kain itu tidak lagi sekadar penutup tubuh, melainkan manifestasi keindahan jiwa bangsa.

Batik adalah cermin kepribadian bangsa. Dalam setiap titik malam dan garis motifnya, tersimpan kisah ketekunan, kesabaran, dan keluhuran budi. Tema Batik Merawit pada Hari Batik Nasional 2025 mengajarkan bahwa di balik kerumitan, selalu lahir keindahan. Demikian pula dalam perjalanan bangsa: penuh tantangan, tetapi selalu ada ruang untuk menciptakan harmoni.

Dengan merayakan Hari Batik Nasional, kita tidak hanya mengenang warisan budaya, tetapi juga menegaskan identitas, memperkuat ekonomi, serta menyulam masa depan Indonesia dengan benang tradisi yang tak pernah putus. Halusnya tradisi, kuatnya identitas bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun