Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ekonomi Digital Melonjak, Pajak E-Commerce Tumbuh 65 Persen Dorong Konsumsi

24 September 2025   07:15 Diperbarui: 23 September 2025   16:58 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang berjualan melalui siaran langsung di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (11/12/2023). Foto: Cahya Sari/Antara Foto 

Prasasti juga mencatat bahwa investasi di sektor digital lebih efisien dibanding sektor lainnya, tercermin dari ICOR (Incremental Capital Output Ratio) sekitar 4,3---lebih rendah dibanding rata-rata nasional. Artinya, setiap tambahan investasi di sektor digital mampu menghasilkan pertumbuhan PDB lebih tinggi. Fakta ini menegaskan ekonomi digital sebagai mesin baru penggerak pertumbuhan nasional.

Konsumsi dan Pertumbuhan Ekonomi

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025 sebesar 5,12 persen (yoy), lebih tinggi dibanding kuartal sama 2024 yang tumbuh 5,05 persen. Konsumsi rumah tangga tetap menjadi motor utama dengan kontribusi 2,64 persen terhadap pertumbuhan.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menyebut pola konsumsi daring ikut menyumbang, meski tidak terlihat kasat mata seperti aktivitas di pusat perbelanjaan. Data BPS menunjukkan transaksi marketplace dan ritel elektronik tumbuh 7,55 persen secara kuartalan, terutama dari sektor restoran.

Menjaga Daya Beli

Meski tren digitalisasi menjanjikan, tantangan terbesar tetap pada daya beli masyarakat. Digitalisasi hanyalah sarana; tanpa pendapatan yang cukup, konsumsi tidak akan tumbuh berkelanjutan.

Pemerintah perlu memastikan agar kebijakan fiskal dan perlindungan sosial mampu menjaga daya beli, sekaligus mendukung digitalisasi UMKM. Dengan demikian, ekonomi digital tidak hanya menghasilkan pertumbuhan di angka statistik, tetapi juga menghadirkan kesejahteraan nyata bagi masyarakat luas.

Lonjakan 65 persen pajak dari sektor perdagangan daring adalah bukti bahwa ekonomi digital makin mendominasi. Namun, keberlanjutan tren ini bergantung pada bagaimana negara menjaga keseimbangan antara akselerasi digitalisasi dan penguatan daya beli masyarakat. Ekonomi digital boleh menjadi keniscayaan, tetapi kesejahteraan tetap harus menjadi tujuan utamanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun