Prasasti juga mencatat bahwa investasi di sektor digital lebih efisien dibanding sektor lainnya, tercermin dari ICOR (Incremental Capital Output Ratio) sekitar 4,3---lebih rendah dibanding rata-rata nasional. Artinya, setiap tambahan investasi di sektor digital mampu menghasilkan pertumbuhan PDB lebih tinggi. Fakta ini menegaskan ekonomi digital sebagai mesin baru penggerak pertumbuhan nasional.
Konsumsi dan Pertumbuhan Ekonomi
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025 sebesar 5,12 persen (yoy), lebih tinggi dibanding kuartal sama 2024 yang tumbuh 5,05 persen. Konsumsi rumah tangga tetap menjadi motor utama dengan kontribusi 2,64 persen terhadap pertumbuhan.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menyebut pola konsumsi daring ikut menyumbang, meski tidak terlihat kasat mata seperti aktivitas di pusat perbelanjaan. Data BPS menunjukkan transaksi marketplace dan ritel elektronik tumbuh 7,55 persen secara kuartalan, terutama dari sektor restoran.
Menjaga Daya Beli
Meski tren digitalisasi menjanjikan, tantangan terbesar tetap pada daya beli masyarakat. Digitalisasi hanyalah sarana; tanpa pendapatan yang cukup, konsumsi tidak akan tumbuh berkelanjutan.
Pemerintah perlu memastikan agar kebijakan fiskal dan perlindungan sosial mampu menjaga daya beli, sekaligus mendukung digitalisasi UMKM. Dengan demikian, ekonomi digital tidak hanya menghasilkan pertumbuhan di angka statistik, tetapi juga menghadirkan kesejahteraan nyata bagi masyarakat luas.
Lonjakan 65 persen pajak dari sektor perdagangan daring adalah bukti bahwa ekonomi digital makin mendominasi. Namun, keberlanjutan tren ini bergantung pada bagaimana negara menjaga keseimbangan antara akselerasi digitalisasi dan penguatan daya beli masyarakat. Ekonomi digital boleh menjadi keniscayaan, tetapi kesejahteraan tetap harus menjadi tujuan utamanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI