Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

APBN untuk UMKM Digital: Branding, Literasi, dan Peluang Bisnis Baru

22 Agustus 2025   11:00 Diperbarui: 22 Agustus 2025   08:37 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Transformasi Digital. (Sumber Foto: https://linkumkm.id)

Namun, perjalanan ini tidak tanpa hambatan. Kesenjangan literasi digital masih menjadi masalah utama, terutama di daerah pedesaan. Banyak UMKM yang masih mengandalkan cara tradisional dalam berjualan, enggan beralih ke digital karena keterbatasan keterampilan.

Selain itu, akses internet yang belum merata membuat digitalisasi UMKM tidak berjalan secepat yang diharapkan. Tanpa koneksi yang stabil dan terjangkau, peluang digital marketing sulit dioptimalkan.

Tantangan lain adalah mentalitas jangka pendek sebagian pelaku UMKM yang lebih fokus pada penjualan sesaat ketimbang membangun merek jangka panjang. Di sinilah peran APBN menjadi penting, bukan hanya menyediakan dana, tetapi juga mengubah mindset pelaku usaha melalui edukasi dan pendampingan berkelanjutan.

Momentum Menuju UMKM Go Global

Dengan strategi yang tepat, APBN bisa menjadi katalis bagi UMKM untuk menembus pasar global. Produk-produk kriya, fesyen, kuliner, dan jasa kreatif dapat dipasarkan melalui media sosial dan platform perdagangan internasional.

Pemerintah sudah mulai menyiapkan roadmap UMKM Go Digital dengan target jutaan UMKM masuk dalam ekosistem digital. APBN sebagai instrumen fiskal berfungsi membiayai transisi ini, memastikan UMKM tidak sekadar menjadi penonton dalam ekonomi global, tetapi juga pemain aktif yang membawa identitas lokal ke kancah internasional.

APBN adalah bukti kehadiran negara dalam mendorong kemandirian ekonomi rakyat. Dengan memberi ruang bagi digital branding dan marketing, pemerintah tidak hanya membantu UMKM menjual produk, tetapi juga membangun identitas, memperluas pasar, dan meningkatkan daya saing global.

UMKM yang kuat adalah syarat ekonomi yang kokoh. Jika APBN mampu terus diarahkan pada pemberdayaan yang berkelanjutan, maka transformasi digital UMKM bukan hanya retorika, tetapi kenyataan yang memberi manfaat langsung bagi jutaan keluarga di seluruh pelosok negeri.

Lebih jauh lagi, keberanian memanfaatkan APBN untuk mengakselerasi branding dan pemasaran digital UMKM adalah investasi jangka panjang. Ia menyalakan obor kemandirian ekonomi nasional---sebuah cahaya yang memastikan pertumbuhan tidak hanya dinikmati oleh korporasi besar, tetapi juga oleh pelaku usaha kecil yang setia menjaga denyut ekonomi Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun