Mendengar suara karyawan -- bukan sekadar survei tahunan, melainkan dialog rutin yang tulus.
Menghargai pencapaian -- apresiasi kecil mampu menjadi perekat motivasi.
Menyediakan ruang tumbuh -- peluang belajar, rotasi kerja, atau pelatihan untuk mematahkan stagnasi.
Membangun kepemimpinan empatik -- manajer tidak hanya mengatur, tetapi juga mendampingi.
Menyeimbangkan hidup dan kerja -- memberi ruang bagi kesehatan mental, bukan sekadar menuntut hasil.
Mengawal Kepuasan Agar Tidak Retak
Quiet cracking adalah cermin bahwa dunia kerja modern sedang menghadapi tantangan baru: bukan sekadar soal produktivitas, melainkan soal makna. Jika perusahaan ingin bertahan dalam persaingan global, mereka perlu menyadari bahwa karyawan bukan sekadar mesin. Mereka adalah manusia yang butuh dihargai, didengar, dan diberi ruang untuk berkembang.
Kepuasan kerja adalah fondasi. Retakan kecil, jika dibiarkan, bisa menghancurkan bangunan besar. Saatnya perusahaan dan individu lebih peka terhadap tanda-tanda sunyi itu. Sebab dalam diam, ada retakan yang sedang tumbuh---dan jika tidak dijaga, ia akan pecah menjadi kerugian besar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI