Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Financial

THE SERIES 4: QRIS untuk Negeri: Uang Negara, Transaksi Rakyat, Jejak Digital hingga Pelosok Negeri

21 Mei 2025   11:05 Diperbarui: 20 Mei 2025   18:14 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: QRIS hadir di belanja negara, dorong efisiensi hingga pelosok dengan jejak digital yang transparan dan inklusif (Foto: https://qris.interactive.co.id)

Mendorong Ekosistem Digital Nasional

Penggunaan QRIS oleh negara juga berperan sebagai katalisator pertumbuhan ekosistem digital nasional. Ketika pemerintah, melalui APBN, membayar menggunakan QRIS, maka negara sedang mengajarkan rakyatnya untuk menggunakan teknologi keuangan secara aktif dan produktif.

Kebijakan ini juga mendorong penyedia layanan digital untuk memperluas jaringan, mengedukasi pengguna, dan meningkatkan kualitas layanan di daerah. Efeknya adalah lahirnya simbiosis mutualisme antara pemerintah dan sektor privat dalam membangun ekonomi digital yang merata dan inklusif.

QRIS dan Masa Depan Belanja Negara

Tentu tantangan masih ada---terutama dari sisi literasi, jaringan, dan kesiapan SDM. Namun, arah kebijakan ini sudah tepat. Negara yang efisien harus hadir dengan cara yang efisien pula. QRIS bukan lagi masa depan; ia sudah hadir dan sedang membentuk ulang wajah transaksi publik.

Dengan regulasi yang mendukung, edukasi yang konsisten, serta komitmen dari seluruh satuan kerja pemerintah, QRIS bisa menjadi tulang punggung belanja negara yang transparan, cepat, dan ramah digital.

Jejak Digital, Jejak Keadilan

Belanja negara yang baik bukan hanya soal anggaran terserap, tetapi bagaimana anggaran itu menyentuh rakyat secara utuh, cepat, dan jujur. QRIS adalah salah satu jembatan baru menuju hal itu. Ia mempertemukan keuangan negara dengan kebutuhan rakyat melalui satu sapuan kamera ponsel.

Dari ibu kota hingga dusun terpencil, uang negara kini bisa hadir tanpa harus mencetak, mengantar, atau mencurigai. Cukup satu kode, satu pemindaian, dan satu semangat: uang negara untuk rakyat, dan jejaknya untuk masa depan yang lebih transparan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun