Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemotongan Anggaran Infrastruktur: Bagaimana Pertumbuhan Ekonomi Terpengaruh?

18 Maret 2025   07:55 Diperbarui: 18 Maret 2025   07:53 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pembangunan Insfrastruktur (freepik.com)

Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengumumkan kebijakan pemotongan anggaran infrastruktur sebagai bagian dari strategi penghematan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Langkah ini menuai pro dan kontra di kalangan ekonom, pelaku usaha, dan masyarakat luas. Infrastruktur, sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi, memiliki peran strategis dalam meningkatkan konektivitas, efisiensi logistik, serta menarik investasi. Namun, dengan adanya pemotongan anggaran, bagaimana dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia?

Infrastruktur sebagai Tulang Punggung Ekonomi

Pembangunan infrastruktur bukan sekadar proyek fisik seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara, tetapi juga menjadi faktor kunci dalam menggerakkan perekonomian. Infrastruktur yang memadai mempercepat distribusi barang dan jasa, menurunkan biaya logistik, serta membuka akses ke wilayah-wilayah potensial. Tak hanya itu, proyek-proyek infrastruktur besar juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan, memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Langsung terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pemotongan anggaran infrastruktur dapat membawa konsekuensi yang cukup besar terhadap perekonomian. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:

  1. Penurunan Investasi dan Daya SaingInfrastruktur yang buruk atau terbengkalai akan mengurangi minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Investasi sangat bergantung pada kepastian fasilitas penunjang bisnis, seperti jalan yang layak, sistem transportasi efisien, dan energi yang stabil. Jika anggaran infrastruktur dipangkas, daya saing Indonesia di mata investor global bisa melemah.

  2. Pengurangan Lapangan KerjaProyek infrastruktur berskala besar menyerap jutaan tenaga kerja, baik dari sektor konstruksi maupun industri terkait. Pemotongan anggaran berpotensi menghambat proyek-proyek yang telah direncanakan, menyebabkan penurunan peluang kerja dan meningkatnya angka pengangguran.

  3. Pertumbuhan Ekonomi yang MelambatInfrastruktur yang kuat berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Studi menunjukkan bahwa investasi infrastruktur memiliki efek pengganda (multiplier effect) yang besar bagi perekonomian. Dengan berkurangnya investasi di sektor ini, laju pertumbuhan ekonomi nasional bisa terhambat.

  4. Dampak terhadap Pembangunan WilayahBanyak daerah di Indonesia masih membutuhkan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan akses dan kesejahteraan masyarakat. Pemotongan anggaran bisa memperlambat pembangunan di daerah-daerah tertinggal, memperlebar kesenjangan ekonomi antarwilayah.

Strategi Menghadapi Pemotongan Anggaran

Meski pemotongan anggaran infrastruktur menjadi tantangan besar, masih ada beberapa strategi yang bisa diambil untuk meminimalkan dampak negatifnya:

  • Optimalisasi Anggaran yang AdaPemerintah dapat meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran yang tersedia dengan fokus pada proyek-proyek prioritas yang memberikan dampak ekonomi terbesar.

  • Kolaborasi dengan Sektor SwastaSkema pembiayaan seperti Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dapat menjadi solusi dalam membangun infrastruktur tanpa membebani APBN.

  • Pemanfaatan Teknologi dan InovasiDigitalisasi dalam pembangunan infrastruktur dapat meningkatkan efisiensi proyek dan mengurangi biaya yang tidak perlu.

Pemotongan anggaran infrastruktur memang dapat menghemat pengeluaran negara dalam jangka pendek, tetapi berisiko menghambat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perlu keseimbangan antara kebijakan fiskal yang sehat dan investasi yang berkelanjutan di sektor infrastruktur. Dengan strategi yang tepat, pemerintah masih dapat memastikan pembangunan tetap berjalan tanpa harus mengorbankan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun