Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Danantara, Harapan Baru Investasi Indonesia di Pasar Modal

24 Februari 2025   13:05 Diperbarui: 24 Februari 2025   22:11 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor Danantara berlogo Danantara Indonesia Sovereign Fund dengan lambang huruf D yang didalamnya terdapat gambar kepala burung berkelir merah putih. Danantara resmi diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2/2025). (KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY) 

Pasar modal Indonesia kembali mendapat angin segar dengan peluncuran Danantara, sebuah langkah besar yang dinilai memberikan sentimen positif bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi di Indonesia. 

Kehadirannya diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi dan mendorong pertumbuhan pasar modal yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Dampak Positif bagi Pasar Modal

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan respon positif dengan kenaikan 13,582 poin atau 0,20 persen ke level 6.816,584. 

Senior Investment Analyst Mirae Sekuritas, Nafan Aji, menilai bahwa peluncuran Danantara bisa menjadi katalis bagi peningkatan investasi di Indonesia. Namun, keberhasilan Danantara sangat bergantung pada siapa yang mengelolanya.

Nafan menegaskan bahwa aset BUMN yang mencapai Rp 1.400 triliun harus dikelola oleh profesional yang memiliki integritas dan kapabilitas tinggi. Dengan pengelolaan yang baik, Danantara bisa menjadi faktor utama dalam mendongkrak perekonomian Indonesia dan bahkan lebih besar dari lembaga investasi seperti Temasek di Singapura dan Khazanah di Malaysia.

Tantangan dan Harapan

Gedung Danantara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan 
Gedung Danantara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan 

Meskipun potensi Danantara sangat besar, masih ada beberapa kekhawatiran di kalangan publik terkait tata kelola dan transparansinya. Analis NH Korindo Sekuritas, Leon Liu, menyebut bahwa sebagian masyarakat masih melihat Danantara sebagai entitas yang 'abu-abu'. 

Perbandingan dengan skandal 1MDB di Malaysia menjadi salah satu perhatian utama yang harus dihindari agar kepercayaan pasar tetap terjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun