Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Money

Potensi dan Tantangan Indonesia dalam Mengembangkan Ekonomi Biru

23 Agustus 2024   14:00 Diperbarui: 23 Agustus 2024   14:01 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kekayaan Laut (Sumber: freepik.com)

Indonesia, dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia dan lebih dari 17.000 pulau, memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi biru (blue economy). Ekonomi biru merujuk pada model pembangunan ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan pelestarian lingkungan. Dalam konteks Indonesia, ekonomi biru tidak hanya mencakup perikanan dan pariwisata laut, tetapi juga energi laut, bioteknologi, dan perlindungan ekosistem pesisir. Artikel ini akan mengeksplorasi potensi dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mengembangkan ekonomi biru.Potensi Ekonomi Biru di Indonesia

1. Sumber Daya Perikanan yang Melimpah
Indonesia memiliki salah satu ekosistem laut yang paling beragam di dunia. Potensi perikanan Indonesia diperkirakan mencapai 12,54 juta ton per tahun, yang menjadikan sektor ini sebagai salah satu tulang punggung ekonomi biru. Dengan pengelolaan yang baik, sektor perikanan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB nasional dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

2. Energi Laut yang Belum Tergarap Maksimal
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi laut, seperti energi gelombang, pasang surut, dan arus laut. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi energi laut Indonesia mencapai 60 GW, namun saat ini baru sebagian kecil yang dimanfaatkan. Pengembangan energi laut tidak hanya akan membantu diversifikasi sumber energi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

3. Pariwisata Bahari yang Menjanjikan
Pariwisata bahari adalah sektor lain yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Destinasi seperti Raja Ampat, Bunaken, dan Bali sudah dikenal di dunia internasional. Dengan promosi yang tepat dan infrastruktur yang memadai, pariwisata bahari dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan, sekaligus mendorong pelestarian lingkungan laut.

4. Pengembangan Bioteknologi Laut
Laut Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bioteknologi. Sumber daya laut, seperti alga dan mikroorganisme laut, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi bahan baku farmasi, kosmetik, dan nutrisi. Pengembangan sektor ini dapat membuka peluang baru dalam industri dan inovasi berbasis sumber daya laut.

Tantangan dalam Pengembangan Ekonomi Biru

1. Overfishing dan Degradasi Lingkungan
Salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan ekonomi biru adalah overfishing atau penangkapan ikan yang berlebihan. Penangkapan ikan yang tidak terkendali dapat menyebabkan penurunan populasi ikan, yang pada akhirnya merusak ekosistem laut dan mengurangi keberlanjutan sektor perikanan. Selain itu, aktivitas seperti penambangan pasir laut dan pembangunan di wilayah pesisir seringkali menyebabkan degradasi lingkungan yang serius.

2. Kurangnya Infrastruktur dan Teknologi
Infrastruktur yang kurang memadai, terutama di daerah terpencil dan pulau-pulau kecil, menjadi hambatan dalam pengembangan ekonomi biru. Teknologi pengolahan hasil laut yang masih terbatas juga mengurangi nilai tambah produk perikanan. Selain itu, pemanfaatan energi laut yang memerlukan investasi besar dalam teknologi dan infrastruktur juga menjadi tantangan tersendiri.

3. Regulasi dan Penegakan Hukum yang Lemah
 Meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung pengembangan ekonomi biru, implementasi dan penegakan hukum masih seringkali lemah. Illegal fishing, misalnya, masih menjadi masalah besar di perairan Indonesia. Penegakan hukum yang lebih tegas dan koordinasi yang lebih baik antar lembaga diperlukan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya laut.

4. Perubahan Iklim dan Dampaknya terhadap Laut
Perubahan iklim memiliki dampak langsung terhadap kesehatan ekosistem laut. Peningkatan suhu laut, kenaikan permukaan air laut, dan pengasaman laut dapat mengancam keanekaragaman hayati laut dan merusak sumber daya yang menjadi dasar ekonomi biru. Upaya mitigasi perubahan iklim harus menjadi bagian integral dari strategi pengembangan ekonomi biru.

Pengembangan ekonomi biru di Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial, serta mendukung pelestarian lingkungan. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, berbagai tantangan harus diatasi, termasuk pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, peningkatan infrastruktur dan teknologi, penegakan hukum yang lebih kuat, serta mitigasi dampak perubahan iklim. Dengan pendekatan yang tepat dan komitmen yang kuat dari semua pihak, ekonomi biru dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun