Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mantan Pencuci Piring yang Menduniakan Kuliner Sumatera Barat

29 Oktober 2014   16:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:18 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_370243" align="alignnone" width="490" caption="Amril, tak segan membagi ilmunya agar masyarakat dunia bisa mencicipi kuliner Sumatra Barat yang lezat."][/caption]

Kehidupan sebagai mahasiswa rantau  di Kota Kembang harus dijalani tak seglamour kebanyakan teman-temannya. Kiriman uang dari orangtua yang tak seberapa, membuat pria bernama Amril itu mengambil kerja serabutan selepas kuliah. Salah satunya adalah sebagai tukang cuci piring di sebuah rumah makan di kawasan Pasar Baru, Bandung. Siapa sangka suatu hari kelak, pria ini menjadi seorang pengusaha kuliner masakan Sumatra Barat dengan brand yang mendunia.

Amril setelah wisuda pun melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan seperti kebanyakan lulusan universitas. Karirnya melesat, hingga mencapai posisi manajer pemasaran wilayah di sebuah peruasahaan  trading. Namun jiwa wirausahanya terus menggelitik pikiran.

"Saya berpikir terus, kalau bekerja di perusahaan orang lain mau jadi apa kelak?" cetus pria yang kini telah memiliki dua anak ini ketika bercakap dengan saya di sebuah mal di kota Bandung, akhir pekan lalu.

[caption id="attachment_370240" align="alignnone" width="308" caption="Saya dan Amril Restu Mande, pengusaha kuliner yang tak puas berinovasi dan ingin menduniakan masakan Sumatra Barat. "]

14145493521044994330
14145493521044994330
[/caption]


Amril kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempatnya bekerja pada tahun 2003. "Padahal prestasi saya saat itu sedang bagus. Karena saya bisa memberi omset paling tinggi  secara nasional di antara manager lainnya. Dan karena saya yang mengajukan berhenti, saya tidak mendapat uang pesangon," paparnya.

Keputusannya didukung penuh mojang Bandung yang dinikahinya, Nenden Rospiani. Amril pun banting stir mendirikan rumah makan Padang bernama Restu Mande. Kata 'mande' berarti ibu. Warung pertamanya didirikan di komplek Pasar Antri, Cimahi.

"Terus terang saya tidak banyak tahu tentang masakan rumah Padang. Saya tidak bisa masak. Tapi tekad saya sudah bulat untuk bisnis di rumah makan ini," kata Amril yang kemudian karena keterbatasan modal harus mau bekerja rangkap. Mulai dari tukang belanja, mengolah bahan, memasak, melayani pembeli hingga kasir.

Hebatnya, Amril tak mau menyerah karena keterbatasan pengetahuan ihwal masakan Padang. Setiap kali dia memasakah menu baru, dia selalu menelepon pamannya untuk memandunya memasak. "Jadi sering kali saya memasak sambil menelpon paman saya," ujar pria asal Pariaman ini.

Tidak hanya itu, Amril banyak belajar tentang masakan Padang justru dari konsumen yang datang ke rumah makannya. Dia senantiasa menanyakan rasa masakan kepada tamu. Jika ada kekurangan, Amril akan memperbaiki resep masakannya.

Tentu saja usahanya tidak selalu mulus. Pengalaman pahit pun harus ditelan pada saat awal merintis bisnis kulinernya. Suatu hari dari rekan isterinya yang rajin berpromosi di acara pengajian dan arisan, Amril mendapat order katering acara sebanyak 500 porsi. Semua sudah disiapkan dengan baik. Namun kecelakaan fatal terjadi karena orang yang membantunya memasak berbuat teledor yang membuat daging sebanyak 30 kilogram hangus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun