Mohon tunggu...
Benjamin A
Benjamin A Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Pribadi seorang yang menyukai perjalanan survival

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Harga Batubara Melonjak dan Pertumbuhan Infrastruktur Produksi Batubara Titan Infra Energy Group

7 Januari 2024   17:21 Diperbarui: 7 Januari 2024   17:24 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Harga batubara mengalami kenaikan signifikan selama tiga hari berturut-turut, berhasil menembus level psikologis US$130 per ton. Data terbaru dari Refinitiv mencatat bahwa pada perdagangan Jumat (5/1/2024), harga batubara kontrak Februari di ICE Newcastle naik 1,01% mencapai US$130,50 per ton. Kenaikan ini bukan hanya momentum sesaat, melainkan kelanjutan dari tren penguatan selama tiga hari terakhir.

Faktor Pendorong Kenaikan Harga

Meskipun kenaikan harga terjadi, belum cukup untuk menggeser batubara ke zona positif dalam kurun waktu seminggu. Penurunan 4,71% selama seminggu terakhir masih mempertahankan harga dalam zona merah selama empat pekan beruntun.

Namun, optimisme muncul karena kenaikan harga dalam tiga hari terakhir ini sebagian besar dipicu oleh proyeksi kenaikan permintaan dari Jerman, terutama menjelang musim dingin. Proyeksi ini, meskipun moderat, memberikan harapan untuk stabilnya harga batubara.

Dampak Perlambatan Musim Dingin di Jerman

Meskipun penggunaan batubara di Jerman turun pada 2023 karena upaya mengurangi emisi rumah kaca, perlambatan musim dingin membuat permintaan pemanas ruangan tetap tinggi. Sentimen ini memprediksi bahwa musim dingin Eropa baru akan terasa pada kuartal awal 2024, memicu potensi kenaikan harga energi.

Keterkaitan dengan Harga Gas Alam Eropa

Penting untuk memahami bahwa harga batubara tidak terlepas dari harga gas alam Eropa. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) naik 6,80% selama pekan ini menjadi 34,55 euro per mega-watt hour (MWh). Kenaikan ini menciptakan tekanan tambahan pada harga batubara.

Kelangkaan Batu Bara India dan Pembentukan Konsorsium
Kelangkaan batu bara di India juga berkontribusi pada kenaikan harga, mendorong pembentukan konsorsium batu bara dengan perusahaan milik negara. Langkah ini diambil untuk memfasilitasi impor, mengantisipasi berkurangnya pasokan dan lonjakan harga batu bara.

Menurut The Hindu, konsorsium ini akan menyederhanakan aktivitas impor, termasuk negosiasi harga dan persyaratan kesepakatan impor, serta menjual bahan mentah impor ke pabrik lokal.

Titan Infra Energy Group: Mendorong Pertumbuhan Infrastruktur dan Produksi Batubara

Peningkatan Fasilitas Dermaga untuk Efisiensi Operasional
Titan Infra Energy Group, pemain utama dalam industri batubara, fokus pada peningkatan infrastruktur di Indonesia. Anak perusahaannya, PT. Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ), proaktif mengembangkan fasilitas dermaga untuk memperluas kapasitas, efisiensi operasional, dan produksi batubara secara keseluruhan.

Komitmen Pertumbuhan dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan menegaskan komitmennya dengan tagline "New Year, New Target, and New Story." Selain peningkatan produksi, Titan Infra Energy Group aktif menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang adaptif dan berkelanjutan.

Program CSR: Dampak Positif Jangka Panjang
Melalui CSR, Titan Infra Energy Group memberikan bantuan banjir, investasi pendidikan, dan proyek reboisasi di sekitar tambang. Inisiatif ini menciptakan dampak positif jangka panjang bagi komunitas setempat dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Perhatian pada Sumber Daya Manusia dan Faktor Pendukung
Selain infrastruktur, Titan Infra Energy Group memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia dan faktor pendukung. Keberhasilan tidak hanya tergantung pada infrastruktur, tetapi juga pada keahlian dan pengetahuan tenaga kerja yang handal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun