Tidak hanya itu, konsumsi makanan dan minuman jadi juga meningkat sebesar 46,1%. Masyarakat lebih memilih untuk membeli makanan kering, makanan kalengan, dan makanan beku selama pandemi (Statista, 2020).Â
Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya meminimalisir risiko penularan virus (Amalia, Bahar, Suhartinigsih, & Soeyono, 2021). Makanan berkemasan juga menjadi salah satu pilihan utama masyarakat karena memiliki usia yang lebih panjang sehingga masih bisa dikonsumsi meski disimpan dalam waktu yang cukup lama (Morrison, 2020).Â
Tidak hanya itu, tinggal di rumah menyebabkan masyarakat memanfaatkan layanan pesan antar makanan siap saji sehingga perilaku ini meningkat sebesar 47%. Belanja secara daring juga mengalami peningkatan sebesar 62% (LIPI, 2020). Terdapat juga peningkatan konsumsi produk kesehatan sebesar 73,3% (Badan Pusat Statistik, 2020).
Konsumsi masyarakat yang lebih banyak dilakukan di rumah dapat meningkatkan sampah yang dihasilkan. Bahan makanan yang meningkat dapat mendorong produksi sampah sisa makanan atau sampah dapur. Peningkatan sampah makanan dapat mencapai 45% selama masyarakat ditekankan berada di rumah (Filho, et al., 2021).Â
Makanan dan minuman jadi, makanan kering, makanan kalengan, atau makanan beku, serta makanan pesan antar yang tentu berkemasan akan meningkatkan sampah kemasan. Berdasarkan riset oleh Filho et al. (2021), lebih dari setengah respoden (55%) menyetujui bahwa produksi sampah rumah tangga mereka meningkat.
Belanja daring akan meningkatkan produksi sampah kemasan paket yang digunakan untuk mengemas barang agar aman sampai ke pelanggan. Dalam hal ini, 96% paket belanja daring masyarakat berbahan plastik yang tidak jarang tidak dapat didaur ulang (Setiawan & Tobing, 2020).Â
Dalam penelitian lain, kemasan berbahan kertas dan kardus ternyata meningkat hingga 40% dan kemasan plastik bertambah lebih dari 50% selama masyrakat berada di rumah. Peningkatan pembelian produk kesehatan, termasuk masker medis, meningkatkan sampah medis yang dihasilkan oleh rumah tangga hingga lebih dari 20% (Filho, et al., 2021).
Sinergi Peduli Covid-19 dan Lingkungan
PPKM Darurat atau kebijakan penekanan tinggal di rumah lainnya seharusnya tidak menimbulkan permasalahan baru, termasuk permasalahan lingkungan. Hal ini harus diupayakan oleh berbagai tingkatan masyarakat.
Dari tingkat individu, masyarakat dapat meminimalisir sampah rumah tangga dengan melakukan berbagai hal. Masyarakat perlu melakukan pengurangan produksi sampah dengan mencegah konsumsi yang berlebihan. Masyarakat perlu sadar dengan kebutuhan yang diperlukan dan tidak melakukan panic buying yang selain dapat menimbulkan peningkatan sampah juga menciptakan keresahan lain.
Masyarakat dapat memikirkan alternatif produk yang lebih ramah lingkungan, seperti produk berkemasan daur ulang, produk ukuran kebutuhan keluarga, atau yang tidak menghasilkan sampah.Â