Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

(MBA) Tentang Ahok, Membikin Bingung Aja

25 Februari 2016   18:35 Diperbarui: 25 Februari 2016   18:41 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita tentang hal yang membingungkan hampir tidak ada batasnya. Bisa srempet sana-sini, yang penting ceritanya menyangkut tentang hal yang membingungkan.  Tulisan tentang hal yang membikin bingung aja (MBA) ini bercerita tentang Ahok.  

Soal Ahok adalah hal yang membingungkan, dalam banyak segi, termasuk soal haternya yang begitu banyak. Namun banyak juga pendukung setianya. Saya tidak berada di salah satu dari pihak itu, hanya mengamati dan mengapresiasi apa yang telah dilakukannya. Ahok layak diapresiasi ketimbang haternya, si pahlawan kesiangan yang asal cuap-cuap itu.

Kasihan betul si Ahok, haternya nggak berkurang meski usaha kerasnya memperbaiki wajah Jakarta tergolong luar biasa.  Contohnya, usahanya untuk membangun rumah sakit khusus kanker di atas lahan Sumber Waras.  Alih-alih didukung, eh malah dicari-cari kesalahannya.  Belum ada titik terang secara hukum, namun blusukan haternya ke mana-mana, mengendus-ngendus bau busuk kalau-kalau ada ditemukan.  Ada baiknya kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya. Karena di balik kasus ini ada tercium kongkalikong antara konglemerat dengan oknum penyelenggara negara. Mudah-mudahan kasus Sumber Waras menjadi kasus yang mewaraskan banyak pihak. Jakarta sarat pertarungan antar kepentingan, dan investasi tanah di Jakarta adalah hal yang menggiurkan bagi pemodal besar.

Masih hal yang membingungkan tentang Ahok, soal Kalijodo.  Kalijodo adalah sarang prostitusi, perjudian, dan narkoba. Penyakit masyarakat (Pekat) yang pantas ditertipkan. Lebih-lebih lagi lahan yang diduduki itu adalah lahan negara yang diperuntukkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).  Alih-alih disokong sama DPRD, eh ini malah dipelintir-pelintir seakan Ahok memanfaatkan penertiban Kalijodo sebagai  kampanye menjelang Pilgub. Tetapi memang begitulah wataknya dunia politik, segalanya bisa dijadikan isu politik yang sifatnya menjatuhkan atau sebaliknya. 

Kalau saya jadi anggota DPRD DKI dari partainya si Lulung atau Taufik itu saya akan merasa malu. Kenapa harus merasa malu? Karena sebagai wakil rakyat (DKI Jakarta) seharusnya ikut memberikan solusi atas permasalahan Jakarta yang begitu besar. Bukan malah asyik bermanuver buat balas dendam dengan eksekutif atau mencari populeritas murahan. Harus dipastikan masing-masing harus bekerja pada relnya.

Hehehe..hater Ahok pasti kurang senang dengan hal ini. Jangan-jangan nanti ada yang bilang “culun”. Mbok ya kalau merasa lebih paham tentang dua politik yang serba abu-abu itu sono calonkan dirimu menjadi Cagub di Pilkada DKI 2017.  Biar tahu bagaimana rasanya mengurus Jakarta yang komplek dan segunung permasalahannya.  Pemerintah daerah DKI bukan alat pemuas bagi semua pihak. Pemerintah harus bekerja berdasarkan skala prioritas, dan gubernurnya harus berani tidak populer ketika memutuskan hal yang sangat penting bagi Jakarta.

*****

 

Sumber Ilustrasi

[caption caption="Sumber Ilustrasi: http://www.teropongsenayan.com/foto_berita/201507/13/medium_79medium_70ahok1%20(1).jpg"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun