Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnalisme Data: Sejarah, Peran dan Fungsinya dalam Masyarakat

21 Juni 2023   12:00 Diperbarui: 21 Juni 2023   12:10 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Data - Photo by Stephen Dawson on Unsplash 

Dalam era digital yang semakin maju, jumlah data yang dihasilkan setiap hari semakin bertambah. Hal ini memberikan peluang besar bagi industri jurnalisme untuk memanfaatkan data tersebut dalam menyajikan berita yang lebih mendalam dan berbobot. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep jurnalisme data, mulai dari pengertian, sejarah singkat, peran dan fungsinya di masyarakat.

Jurnalisme Data Adalah

Jurnalisme data adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, dan menyiapkan informasi digital dengan maksud untuk dipublikasikan secara jurnalistik. Jurnalisme data juga merupakan bentuk khusus dari liputan investigasi yang menggunakan data dan alat statistik untuk menghasilkan laporan yang disajikan secara visual (Maulid, 2022).

Antonopoulos dan Karyotakis menggambarkan jurnalisme data sebagai metode untuk menyusun laporan yang memberikan pemahaman yang lebih dalam dan menyoroti data yang relevan terkait isu-isu terkini. Laporan tersebut disampaikan melalui konten interaktif seperti tabel, grafik, infografis, dan lainnya (Merskin, 2020).

Jurnalisme data merupakan bentuk jurnalisme di mana wartawan menggunakan sejumlah besar data dalam pembuatan berita. Dalam konteks ini, data numerik memiliki peranan penting dalam produksi berita. Data bisa menjadi sumber informasi bagi jurnalisme data, atau dapat digunakan sebagai alat untuk menggambarkan sebuah peristiwa. 

Untuk menciptakan berita semacam itu, kolaborasi antara wartawan dengan profesional dalam bidang desain, ilmu komputer, dan statistik diperlukan. Dengan menggunakan visualisasi data, wartawan dapat membantu menceritakan kisah yang terkandung dalam data tersebut (Mardatila, 2022).

Sejarah Singkat

Laporan pertama mengenai jurnalisme data muncul pada tahun 1821 melalui artikel The Guardian yang memuat informasi mengenai sekolah-sekolah di Manchester, termasuk biaya yang diperlukan dan jumlah murid yang terdaftar di masing-masing sekolahnya (Rogers, 2011).

Pada tahun 1858, terdapat sebuah laporan yang disertai dengan grafik yang diterbitkan oleh The Guardian (Rogers, 2021a). Laporan tersebut merupakan karya Florence Nightingale yang memberikan gambaran mengenai situasi para tentara Inggris pada tahun 1858 (Rogers, 2021b).

Istilah "Jurnalisme Data" pertama kali diperkenalkan oleh seorang komentator politik bernama Ben Wattenberg pada pertengahan tahun 1960 (Langer, 2015). Pada sekitar tahun 1970, seorang jurnalis bernama Philip Mayer, yang bekerja di Detroit Free Press, mulai melakukan analisis data dalam jurnalisme untuk meningkatkan pelaporan tentang kerusuhan yang terjadi saat itu. 

Setelah itu, Mayer menerbitkan buku berjudul "Precision Journalism" yang membahas tentang penggunaan teknik analisis data dalam jurnalisme. Konsep jurnalisme presisi ini kemudian menjadi dasar ilmu jurnalisme data (Gray, 2012) .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun