Saya tertarik dengan sistem pertanian di Israel, kenapa? Karena dari berita,gambar dan cerita orang yang pernah berkunjung ke Israel dan Palestina, kondisialam, iklim dan lahannya sangat jauh dari layak untuk pertanian dibanding diIndonesia, yang subur dan melimpah air. Tapi hasil pertaniannya sampaiswasembada dan di ekspor ke eropa dan amerika, dan ada yang masuk Indonesia.
Menurutdata Badan Pusat Statistik (BPS) per 7 Agustus 2012 lalu (sudah lama nian), duadi antara sembilan jenis buah impor terbesar diminati konsumen Indonesiaberasal dari Israel. Juni lalu, 20,6 ton buah kurma senilai USD 191.300 asalIsrael masuk ke Indonesia. Sedangkan April lalu jeruk jenis Shantang sebanyak0,666 ton dengan nilai USD 709 ribu diimpor pengusaha dalam negeri
bandingkan kondisi lahan dan alam di Indonesia dan di Israel (Timur Tengah)
Sistem pertanian Israel yang begitu maju perlu dipelajari dan dikembangkandi Indonesia, khususnya di Indonesia wilayah timur yang kurang subur dan kurangcurah hujan. Untuk saya yang di Nusa Tenggara Timur, di pulau Timor yang curahhujannya sangat minim, hanya 3 sampai 4 bulan setahun, ini sangat menarik.Jelas pertanian sangat perlu air. Dengan kondisi sumber air yang amat sedikit,Israel berhasil mengelolanya dengan amat efisien dan efektif.
Tanah diIsrael gersang dan 85 % berupa gurun pasir yang kering, tanah subur hanyasebesar 15 %. Curah hujan hanya 0.01 % dalam setahun, sangat kecil kemungkinan jika mengandalkantadahan air hujan,
Israel adalah negara yang terkemuka dalam upaya konservasi sumber daya air lewatberbagai upaya mereka, salah satunya mendaur ulang air limbah dalam persentaseyang tinggi untuk dipakai lagi dalam sektor pertanian. Kita dapat lihatbeberapa video di Youtube yang menunjukkan bagaimana para petani Israelmengubah Padang Gurun Negev menjadi kebun sayur dan buah yang subur. Parapetani Israel menciptakan teknologi irigasi tetes (drip irrigation) untukmengairi setiap tanaman yang mereka pelihara di tanah yang tandus. Air hujantidak cukup. Untuk mendukung para petani, pemerintah Israel mendaur ulang airlimbah dari kota-kota besar di negara itu dan memompanya kembali ke tanah-tanahpertanian Israel.
Saat ini75% dari air limbah tersebut telah berhasil didaur ulang. Pencapaian tersebutmerupakan yang tertinggi di seluruh negara maju. Israel berusaha untukmeningkatkan persentase tersebut hingga 90%. Karena air daur ulang tidakdigunakan untuk air minum, maka air tersebut dipompakan ke lahan-lahanpertanian untuk menghasilkan buah, sayur dan bunga yang saat ini menjadikomoditas pertanian utama negara tersebut yang diekspor ke pasar Eropa. Untukpenyediaan air minum, Israel membangun 39 pabrik pengubah air asin menjadi airtawar (desalination plant) di sepanjang garis pantainya yang berjarak 230 km.Hadera adalah lokasi pabrik air tawar terbesar di dunia dengan kapasistaspemompaan air sebanyak 23.000 meter kubik air per jam.
Israelmembangun pula danau-danau buatan di padang pasir untuk mengumpulkan air selamamusim hujan sehingga bisa dipakai untuk pertanian, air minum dan kebutuhanindustri. Sekarang, para petani Israel berbagai keberhasilan mereka dengan"sepupu" mereka - para petani Palestina untuk membantu merekameningkatkan produksi pertanian buat kebutuhan konsumsi domestik dan pasareksport. Dalam tahun-tahun belakangan ini, mahasiswa dan petani dari berbagainegara berkembang seperti Kenya dan India berkunjung ke Israel untukmempelajari teknologi air negara Timur Tengah tersebut.
Presiden Jokowi beberapa kali berkunjung ke NTT untuk memastikan pencapaianpelaksanaan pembangunan bendungan dan waduk. NTT mendapat prioritas 5 bendungandan waduk. Presiden mengatakan : “ada air dulu, baru bicara tanam..”. Sayaulangi lagi tulisan di atas : Jelas pertanian sangat perlu air.
Namun menyediakan sumber daya air itu perlu diikuti dengan penggunaan danpemanfaatan yang efisien dan efektif, karena sebanyak dan sebesar apa punsumber daya air jika tidak digunakan efisien dan efektif yang ada adalahpemborosan.
Untuk mengubahtanah kering, gersang dan gurun pasir yang susah air tersebut, salah satunyamereka membangun saluran-saluran air dan pipa-pipa air raksasa berpuluh kilometer panjangnya dan mengambil air dari sungai-sungai dan danau , salah satunyaadalah Danau Tiberias, kemudian air disedot ke tempat yang tinggi , padapuncak-puncak pengunungan dibuat semacam dumb, bak air raksasa ditampung airnyadisitu, kemudian mereka mengalirinya, sebanyak 20 % untuk konsumsi perumahandan Kota dan bahkan airnya suci hama sehingga langsung dapat diminum tanpadimasak. Selanjutnya 80 % airnya dialiri ke sektor pertanian, kebanyakan didaerah Gunung Negev yang gersang dan selanjut dilahan pertanian tersebut,pipa-pipa tersebut dipecah-pecahkan menjadi pipa-pipa kecil sampai pada tiapakar tanaman dengan menggunakan teknologi system computers diatur waktupenyiraman saat mana akar tanaman membutuhkan air.