Mohon tunggu...
Fadhilatun Nafisa Benaya
Fadhilatun Nafisa Benaya Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Holaa! Aku si anak ekstrovert yang gemar mecoba hal baru dalam misi mencari pengalaman sebanyak banyak nya, suka traveling, apalagi kalau masalah kulineran, AKU JUARANYA !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mondok Tak Selalu Mendekatkan Anak kepada Tuhan

2 Juni 2025   21:40 Diperbarui: 2 Juni 2025   22:57 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesantren bukan tempat sulap. Ia bukan ruang steril yang otomatis mengubah anak menjadi baik. Tanpa proses pendampingan psikologis, tanpa pengawasan yang sehat, dan tanpa pembinaan spiritual yang jujur, pesantren bisa menjadi tempat yang justru menjauhkan anak dari nilai-nilai Tuhan yang sejati—nilai kejujuran, cinta kasih, dan pertanggungjawaban moral.
 

Menutup dengan Jujur

Sebagai masyarakat, kita perlu lebih jujur dalam menilai sistem pendidikan pesantren. Tak cukup hanya membanggakan jumlah hafalan atau aktivitas keagamaan, tapi perlu juga meninjau kualitas pembinaan karakter, kepekaan sosial, dan keamanan psikologis santri.
Orang tua juga perlu mengevaluasi niat: apakah memondokkan anak adalah langkah pendidikan, atau justru bentuk pelarian dari tanggung jawab mendidik? Sebab sejatinya, perubahan diri tidak ditentukan oleh tempat, melainkan oleh kesadaran yang tumbuh dari dalam dan tidak semua anak siap mengalaminya, terlebih jika mereka dikirim ke pondok dalam keterpaksaan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun