oleh :
Amaliano Galang R.
Bella Tri P.
Marcell Willard S.
Nur Faiza
Pemuda desa bukanlah generasi yang hanya bisa menunggu. Di Dusun Kepuhsari, Desa Kepuharum, semangat untuk mandiri dan produktif begitu terasa saat kami, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 22 Sub Kelompok 7 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, mulai berinteraksi dan berkolaborasi dengan Karang Taruna setempat.
Kegiatan KKN bukan sekadar rutinitas pengabdian, tapi menjadi titik awal dari sebuah rintisan usaha berbasis makanan beku (frozen food) yang dikembangkan secara kolektif bersama pemuda Karang Taruna melalui sistem pre-order. Ide ini muncul dari diskusi ringan yang kemudian tumbuh menjadi semangat bersama. Frozen food dipilih karena relatif mudah dibuat, memiliki daya tahan simpan yang panjang, serta peluang pasarnya terbuka luas di lingkungan sekitar.
Saat tulisan ini dibuat, program masih berada dalam tahap pelatihan dan persiapan. Kami bersama Karang Taruna tengah mempersiapkan proses produksi, mulai dari uji coba resep, pengemasan, hingga strategi pemasaran digital sederhana. Sistem pre-order dipilih agar proses produksi bisa disesuaikan dengan permintaan, meminimalkan limbah, serta menjaga kualitas produk. Semua langkah dilakukan secara partisipatif, dengan tujuan utama agar usaha ini kelak bisa dikelola secara mandiri oleh pemuda desa setelah masa KKN berakhir.
Kami menyadari bahwa langkah ini masih kecil. Namun, antusiasme yang muncul dari para anggota Karang Taruna menjadi tanda bahwa inisiatif ini memiliki potensi untuk tumbuh dan berkelanjutan. Salah satu pemuda bahkan menyampaikan bahwa baru kali ini mereka merasa punya usaha yang benar-benar bisa dijalankan bersama dan punya arah jelas. Bagi kami, itu sudah cukup menjadi alasan kuat untuk terus mendampingi sampai akhir program.
Rintisan usaha frozen food ini bukan hanya proyek sesaat, tapi bagian dari upaya menumbuhkan semangat kewirausahaan, kerja sama tim, dan keberanian mencoba hal baru. Harapannya, ini bisa menjadi langkah awal menuju kemandirian finansial, sekaligus berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan seperti pengentasan kemiskinan, penciptaan pekerjaan yang layak, serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Perjalanan ini masih terus berjalan, dengan proses yang berkembang dari waktu ke waktu. Meski sederhana, langkah yang diambil bersama masyarakat ini adalah awal yang penting menuju kemandirian. Semangat yang tumbuh dari kolaborasi inilah yang menjadi fondasi utama untuk terus bergerak dan bertumbuh.