Mohon tunggu...
Bel Balada
Bel Balada Mohon Tunggu... -

Politik, Pola Pikir Diotak-atik

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Hasil Tiga Debat, Mengantar Ahok-Djarot Unggul Satu Putaran

11 Februari 2017   15:29 Diperbarui: 11 Februari 2017   16:13 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana hasil pemaparan visi-misi, Tanya-jawab, tanggapan dan penguasaan debat dari tiga pasangan calon Gubernur DKI Jakarta selama tiga kali debat?

Agus-Sylvi

Secara keseluruhan hasil debat yang ditampilkan pasangan Agus-Sylvi lebih normatif, menonjolkan kesantunan dengan menggiring curahan hati, cerdas merangkai kata-kata manis yang mampu meyakinkan pendengar lebih kearah motivasi alias menampilkan cover yang tidak berisi, tidak lebih hanya sebatas filosofi edukasi yang selalu ditampilkan Vicky Prasetyo di salah satu acara televisi.

sumber: harianindo.net
sumber: harianindo.net
Program yang ditawarkan ternyata tidak mampu dijelaskan bagaimana proses atau prosedur hukum implementasi dan substansi seperti contoh saat menjawab pertanyaan calon lain “bagaimana mewujudkan bantuan langsung sementara agar tidak melanggar hukum”.

Jawabannya sangat mengejutkan, antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung alias filosofi edukasi curahan hati akibat mengandalkan hafalan sehingga menimbulkan sasaran yang tidak fokus dan terlihat ada settingan materi yang sudah diatur.

Kesulitan yang dimiliki Agus-Sylvi terutama Agus adalah tidak punya pengalaman secuilpun soal birokrasi, ibarat “Anak ingusan yang perlu dituntun bagaimana caranya membuang ingus”.

Berharap sylvi sebagai wakil Agus mampu mengimbangi calon lain terutama calon petahana yang sama-sama berpengalaman di birokrasi justru tidak maksimal. Yang terjadi lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengkritik sehingga program yg dimunculkan tidak ada kecuali memimpin dengan hati “Komitmen”.

sumber: kompas.com - edited by bel balada
sumber: kompas.com - edited by bel balada
Tidak perlu diucapkan, semua orang sudah tahu setiap pemimpin dengan hati.

sumber: chirpstory.com - edited by bel balada
sumber: chirpstory.com - edited by bel balada
Pengalaman puluhan tahun dibirokrasi tidak menjamin Sylvi menguasai berbagai aspek bidang persoalan membuat pasangan urut satu ini tidak mampu membangun kepercayaan dan faktanya didebat ketiga hanya bisa menyatakan “Meyakinkan warga” disokong dengan bantuan dana bergulir yang tidak jelas bagaimana mekanisme hukumnya dalam pertanggung jawabannya.

Pada debat ketiga contoh soal narkoba, Agus akan menindak atau menghukum pengedar sedangkan pemakai direhabilitasi. Jika pemakai direhabilitasi maka semua pengedar akan mengaku sebagai pemakai untuk menghindari hukuman sehingga bukannya mengurangi pengguna narkoba justru meningkatkan penyalah gunaan narkoba.

Peran bantuan 1 miliar andalan Agus-Sylvi selalu diungkit baik debat pertama, kedua dan ketiga justru dikaitkan dengan membantu mengatasi narkoba, tidak jelas bagaimana peran bantuan 1 miliar untuk mengatasi narkoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun