Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat dari Sudut Filsafat (3)

2 Agustus 2021   10:32 Diperbarui: 2 Agustus 2021   10:39 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat itu cinta kebenaran. Lawannya, benci kebenaran. Awal dari filsafat adalah Nafsu yang ingin dapat kebenaran. Nalar yang sibuk cari kebenaran, itulah filsafat. Naluri untuk sebarkan kebenaran, itu juga filsafat. Nurani yang tenteram karena kebenaran, hasil akhir filsafat. Perpaduan karya Nafsu+Nalar+Naluri+Nurani yang mencintai kebenaran inilah yang disebut filsafat. Istilah Indonesia? Cinta kebenaran. Kata filsafat boleh tetap dipakai dengan pengertian bahwa filsafat itu maknanya: cinta kebenaran dengan cara pikir benar, bicara benar, buat benar. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Orang yang berfilsafat itu disebut filsuf. Filsuf dalam arti luas, semua orang, saya, anda, dia, kita yang berpikir benar, berkata benar, berbuat benar. Filsuf dalam arti sempit, orang yang mempelajari, memahami dan menyiarkan kebenaran hasil pemikiran yang dalam sedalam-dalamnya. Filsuf dalam arti sempit ini mempelajari filsafat secara ilmiah, mengikuti metodologi ilmiah dan memakai pendapat-pendapat dari sesama filsuf baik yang sezaman maupun dari masa sebelumnya. Hasil karya para filsuf dalam arti sempit inilah yang disebut filsafat dalam arti sempit. Filsafat jenis inilah yang menjadi momok bagi banyak orang.

Tablet obat-obatan dan vitamin hasil para ahli dan industri obat-obatan. Itu sama dengan filsuf dalam arti yang terbatas itu. Kenyataannya, obat-obatan dan vitamin itu ada dalam tanaman atau hewan yang biasa kita temui. Kita makan hasil tanaman dan daging binatang itu tidak memerlukan studi khusus dan penelitian di laboratorium. Kita tahu secara umum, mana tanaman yang bisa dijadikan makanan, mana yang beracun. Pengetahuan ini sama dengan filsafat. Berarti semua orang, kita ini  'berfilsafat'.

Musuh dari filsafat itu segala yang dicap bohong dan bodoh. Bohong karena dengan sengaja menyatakan yang salah itu benar. Bodoh karena tidak mau cari kebenaran.

Kita yang cari kebenaran, tidak suka bohong dan tidak mau tinggal bodoh adalah kita-kita yang berfilsafat. Kita manusia adalah hasil kebenaran karena diciptakan oleh YANG MAHA-BENAR untuk hidup secara benar selama hidup di dunia ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun