Tuhan Yang Maha Esa menciptakan berbagai macam yang ada di langit dan bumi. Dengan mengamati berbagai macam ciptaan-Nya kemudian kita berpikir dan timbul pertanyaan "Mengapa, bagaimana, dan untuk apa Tuhan menciptakan itu semua?". Untuk mengetahui jawabannya kita diminta untuk belajar, baik dari buku, guru, ataupun orang-orang yang memiliki pengetahuan yang tinggi. Dengan melakukan hal tersebut kita dapat mensyukuri apa yang telah diberikan-Nya kepada kita dan timbul dalam hati "SEGALA PUJI BAGI ALLAH, TUHAN SEMESTA ALAM".
A. Definisi Belajar
Banyak definisi yang diberikan tentang belajar, salah satunya adalah sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
1. Perubahan Perilaku, hal ini diartikan bahwa belajar membutuhkan waktu dan proses.
2. Perilaku Terbuka, hal yang menjadi perhatian utama ialah perilaku verbal manusia sebab dari tindakan-tindakan menulis dan berbicara dapat ditentukan apakah perubahan-perubahan dalam perilaku telah terjadi atau hanya sebagian. Perilaku terbuka selalu menjadi pusat perhatian, karena perilaku berbicara, menulis, bergerak, dan lain-lainnya memberi kesempatan untuk mempelajari perilaku-perilaku berpikir, merasa, mengingat, memecahkan masalah, berbuat kreatif, dan lain-lain.
3. Belajar dan Pengalaman, istilah pengalaman ini membatasi macam-macam perubahan perilaku yang dapat dianggap mewakili belajar. Batasan ini penting dan sulit untuk didefinisikan karena batasan ini dilakukan dengan memperhatikan penyebab-penyebab perubahan dalam perilaku yang tidak dianggap sebagai hasil pengalaman.
4. Belajar dan Kematangan, perubahan perilaku yang disebabkan oleh kematangan terjadi apabila perilaku disebabkan karena perubahan-perubahan yang berlangsung dalam proses pertumbuhan dan pengembangan organisme secara fisiologis. Belajar dihasilkan dari pengalaman dengan lingkungan, yang ada didalamnya terjadi hubungan-hubungan antara stimulus dan respon.
B. Bentuk-bentuk Belajar
Ada lima bentuk belajar yang dilakukan, yaitu:
1. Belajar responden, semua hal dalam lingkungan dapat menjadi berpasangan dengan suatu stimulus yang menimbulkan respons-respons emosional.
2. Belajar kontiguitas, asosiasi dekat (contiguous) sederhana antara suatu stimulus dan respon dapat menghasilkan suatu perubahan dalam perilaku.