Mohon tunggu...
Nurul Izza Salsabila
Nurul Izza Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Be Brave, Be Humble

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Dakwah Lapangan Kemuhammadiyahan

21 Januari 2021   18:00 Diperbarui: 21 Januari 2021   18:04 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bantuan dari Donatur berupa Sembako  (Dokpri)

Pemberdayaan Kaum Dhuafa dalam Lingkungan Pelajar 

Persoalan ekonomi merupakan suatu masalah yang krusial bagi masyarakat dewasa ini. Kurangnya perhatian dari pemerintah maupun masyarakat terhadap kaum dhuafa mengakibatkan mereka termarjinalkan dari ekonomi hingga merangsek pada masalah pendidikan. Bahkan derita hidup yang mereka alami adalah sebuah keniscayaan di tengah-tengah kehidupan. 

Al-Qur’an menegaskan kata Dhuafa (lemah) dan mustadl’afin (kaum yang lemah) dalam konteks kemiskinan. Penyebutan kedua istilah tersebut mengacu kepada penyebab timbulnya kemiskinan dalam kehidupan sosial. Dalam wacana sosial kemiskinan tidak saja terjadi secara natural, namun juga dapat ditimbulkan dari struktural yaitu ketidakbijaksanaan ekonomi yang merata dan ketidakadilan dari pemerintah. 

Dalam memberdayakan kaum dhuafa tentunya perlu ada sebuah wadah atau lembaga yang menfasilitasi kemampuan kaum dhuafa dalam berbagai bidang. Dalam penelitian ini, peniliti memfokuskan perhatian kepada para kaum dhuafa yang dalam segi kognitif memiliki potensi atau kepandaian dan kecerdasan untuk mengembangkan diri di dalam bidang pendidikan. Dengan adanya kesadaran kita dalam memperhatikan dan peduli sesama. 

Sebagai sesama manusia, kita mempunyai kewajiban membantu terutama pada orang-orang yang nasibnya kurang beruntung. Oleh karena itu kami melakukan dakwah lapangan ke Jakarta Selatan tepatnya di Jl. Kramat 71 No. 72, Ulijami, Pesanggerahan, Jakarta Selatan. Dengan tujuan untuk saling berbagi dan saling peduli kepada yang membutuhkan. 

Pada pemberdayaan ini targetnya adalah Mahesa dan keluarga Ibu Rukiyah. Masalah yang dihadapi Mahesa dan keluarga Ibu Rukiyah adalah sebagai berikut: 

1. Masalah Ekonomi:

Mahesa adalah seorang anak yang di tinggal oleh kedua orang tuanya. Ibu kandung Mahesa meninggal dunia sejak mahesa dilahirkan dan ayahnya tidak ada kabar hingga sekarang. Mahesa memiliki dua orang kaka yang sudah menikah. Sejak lahir Mahesa sudah di asuh oleh Ibu Rukiyah hingga sekarang. Pemasukan ekonomi Ibu Rukiyah hanya dari sumbangan yang mereka dapatkan.  Keadaan finansial mereka yang tidak menentu membuat mereka hidup seadanya. Ibu Rukiyah bekerja membantu berdagang mie instan dan pendapatan harian hanya sedikit, terkadang mereka tidak makan jika tidak ada penghasilan harian, apalagi keadaan pandemi saat ini. 

2. Masalah Rumah: 

Mahesa dan Keluarga Ibu Rukiyah tinggal di rumah Ibu Rukiyah, rumah tersebut tidak terlalu layak untuk ditempati oleh keluarga Ibu Rukiyah. 

3. Masalah Pendidikan: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun