Mohon tunggu...
OmEfen
OmEfen Mohon Tunggu... -

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jadi Kompasianer

18 Desember 2013   20:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:46 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dipagi hari yang dingin dan agak mendung, Panjul dibangunkan oleh sebuah teriakan teriakan dan gedoran pintu kamar yang keras


"Njuuuuuul, Panjuuul - Njuuul?, dok dok dok dooookkk !!!!! (suara ketukan pintu) Njuuull" Suara Bedul membangunkan Panjul yang lagi tidur.
"Njuuuuuul!!!!!! hoeeee, lu lagi tidur apa pingsan? Dok dok dokkkk dooookkk" teriak Bedul semakin kencang.
"Njuuulllllll!!!!! ini sudah jam 10 siang matamu!!!!!!!!!!!!!"
Belum lama Bedul mbangunin Panjul, terdengarlah langkah kaki ibunya Panjul mendekati bedul yang lagi ada dilantai atas. dengan langkah yang cepat serta membawa panci ditangan kanannya, ibunya Panjul menghampiri Bedul dan Berteriak.
"DUULLL!!!!!!!! JANGAN TERIAK-TERIAK!!!"
"Eh maaf tante" jawab Bedul sambil menutup mulutnya
"Gak opo-opo, tapi tante takut kalo kamu teriak-teriak dikira orang gila, toh kalo kamu teriak teriak tok sampai pingsan juga, Panjul gak bakalan bangun, nih tante bawain panci supaya kamu ngedor pintunya lebih mantep"
"Terima kasih ya tante" jawab Bedul semangat
"Iya, gak opo-opo, Panjul kalo gak dibangunin pake gituan gak bakalan bangun, soalnya kalo tidur telinganya jadi budek"

Kemudian bedul mbangunin panjul dengan cara nggedor2 pintu Panjul dengan panci.

“DUUUNGGG, DDUUUNNNNGGGGG, DDUUUUUNNNGGGG”
"Ceklek (suara pintu terbuka) OOooooo Edan kamu Dul, pagi2 uda bikin orang gak nyeyak tidur"
"Pagi matamu sobek!!!, ini sudah jam setengah sebelas Panjul edan" jawab Bedul sambil nyelonong masuk kamar Panjul.
"Emang ada apa?"
"Ni ada kabar gembira, sangat mengharukan yang berbaur dengan kebanggaan"
"Huss, kamu kok ngelantur, cepet cerita ada apa?" jawab Panjul dengan sewot
"Tau gak kamu?"
"Gak tau!" jawab Panjul dengan cepat
"Pokoknya berita ini heboh"
"Iya apa GOBLOK beritanya, langsung pada inti saja loh, jangan bertele-tele"
"Gini Njul, tadiiiii, akuuuuuuu, Aaaaaahhhhhhhh aq seneng sekali sampai gak kuasa buat nyeritain ke kamuuu" jawab Bedul lebay
"Jangkrik matamu ASU, cepetan cerita dong ke intinya, jangan bikin orang gregetan"
"Hehehehe, kamu bener=bener penasaran ya Njul" tanya Bedul dengan santainya
"Jangkrik, kalo kamu gak cerita nanti panci itu tak lemparin ke kepalamu lho"
"Hehehehehe tenang duluuuu, santaiiiii dan dinginkan kepala"
"Oke Dul, aku nyerah, aku mau keluar saja cari nasi uduk, kamu disini saja jangan ikut"
"Lah lah lah Njul Njul Njul tahan dulu, aku mau ikut"
"Ayok, tapi bayar sendiri ya!"
"Wah Njul aku lagi gak punya duit"
"Ah modus, kebiasaan kamu, sukanya ndompleng, ya udah aku bayarin, tapi cepet ceritaan berita besarmu itu yang katanya menghebohkan"
"Oke, oke tenang, jadi beritanya adalah, hari ini aku jadi seorang Kompasianer Njul"
"Jadi itu saja?" tanya Panjul dengan muka yang merah padam seolah-olah dilemparkan ke langit dan turun lagi kebumi dibarengin dengan meteor-meteor yang membenturnya dan serasa dicabik-cabik serta ditampar-tampar mukanya
"Kamu marah Njul?" tanya Bedul dengan polos
"Gak marah, datar-datar saja" jawab Panjul sambil meluk guling dan tidur lagi.
"Njulll, kok tidur lagi, beli nasi uduknya kapan?"
"Entar" jawab Panjul singkat
"Entar kapan?" tanya Bedul
"Entar kalo kamu gak ada!"
"Ahhh dasar kamu gendeng sontoloyo, tega sama teman sendiri"
"Kenapa, kamu marah?" ganti Panjul tanya balik
"Gak marah, datar-datar saja"
"Ya sudah kalo datar-datar saja, aku tidur lagi yaa"
"Ya sudah agak kesana, aku juga mau tidur"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun