Mohon tunggu...
Ujang basir
Ujang basir Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir dan dibesarkan PALEMBANG, melarat di tanah jawa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tidak Ada Partai Islam di Indonesia

20 April 2014   05:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:27 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi kalau partai Islam….???? Islam itu agama SAYA dan Leluhur saya, saya tidak pernah mengenal partai Islam, yang saya kenal adalah Partai Umat Islam, yaitu sebuah partai yang bagi umat Islam mempercayakan suara politiknya. Meskipun tidak mayoritas Muslim menitipkan suara politiknya pada partai itu, ini kenyataan sejak saya lahir.

Media dan para narasumber di Televisi dan Media Cetak jangan memberikan pandangan yang sesat dalam istilah politik.

Partai politik itu bertolak belakang dengan ajaran ISLAM (terutama kondisi politik di Indonesia saat ini), apapun namanya.

Meskipun orang Islam yang berpolitik itu sah-sah saja, untuk menyalurkan inspirasi politik nya menurut ajaran Islam, tentu saja dengan maksud untuk melindungi umat Islam dalam setiap kebijakan segala bidang dalam berbangsa dan bernegara, sebab di Indonesia mayoritas warga negaranya beragama Islam

Sebab di dalam partai politik umat Islam memang betul di isi oleh keseluruhannya adalah Muslimin tapi belum tentu cara dan tindakannya baik oleh perorangan maupun secara organisasi sesuai dengan syariat Islam yang di ajarkan Alquran dan hadist Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu tidak patut disebut sebagai Partai Islam. Lebih tepatnya Partai Umat Islam.

Meskipun saya menjadi ragu dengan pendapat saya sendiri diatas, sebab Jika Partai Umat Islam mestinya cukup satu partai, sebab Islam itu SATU, yatu yang dibawa oleh Nabi dan rasul Muhammad SAW, selain itu bukan ISLAM. Kenyataan yang mengklain sebagai partai umat Islam di Indonesia lebih dari satu partai.


Islam itu SATU, karna Tuhan itu SATU hanya Allah SWT, Alquran nya SATU, Nabi nya SATU, semuanya merujuk SATU, tidak ganda apalagi campuran.

Islam itu SATU, sedangkan partai politik bisa dua, tiga, empat dan seterusnya.

Islam tidak menawarkan imbal balik, kalau saya dukung kamu, saya mendapatkan apa, Islam tidak membebani hidup seseorang, semua dilakukan dengan keikhlasan, bahkan ke Syurga tidak perlu pake ongkos, semua gratis adari Allah SWT.

Partai Politik tidak seratus persen mewakili Agama, termasuk agama Islam menurut saya.

Sebab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “partai” berarti demikian:

1.Perkumpulan(segolongan orang) yang seasas, sehaluan, dan setujuan(terutama di bidang politik).

2.Penggolongan pemain dalam bulu tangkis dan sebagainya.

3.Kumpulan barang dagangan yang tidak tentu banyaknya.

Menurut  Web Wikipedia “partai politik” : adalah organisasi politik yang menjalani  idiologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus”. Definisi lainnya adalah: ”kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya) dengan cara konstitusionil - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka”.

Apalagi terkadang suatu partai cenderung menghalalkan segala cara untuk meraihnya, nah kalau partai Islam tentu saja tidak menghalalkan segala cara untuk meraihnya, dalam Islam tujuan yang baik harus di tempuh dengan cara yang baik pula. Walaupun demikian sebagai umat Islam, naluri saya juga ingin mengkritisi bahwa apakah di benarkan membuat partai islam sedang Negara yang  di diami bukanlah Negara Islam?

Silahkan Bapak-Bapak dan saudara-saudara ku berpolitik tapi jangan bawa-bawa agama deh.

Kami umat Islam akan menitipkan suara kami kepada anda, JIKA ANDA MEMANG AMANAH DAN LAYAK DIPERCAYA.

Yang jelas Partai politik bukan agama, dan agama bukan partai politik.

Harus ada batasan yang jelas dengan pengertian yangjelas pula.

Saya mencintai agama saya yaitu Islam, dan saya mempercayai sepenuhnya Hidup dan mati saya kepada Islam, bahkan saya selalu berdoa, mohon kepada Allah jika saya dipanggilNya dalam keadaaan khusnul khotimah. Amin ya rabbalalamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun