Mohon tunggu...
Beatrix Dewan
Beatrix Dewan Mohon Tunggu... -

mahasiswa Mata Kuliah Jurnalisme On-Line

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

‘Latah’nya Media Online

25 Februari 2011   16:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:16 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Fenomena konvergensi media Indonesia yang melahirkan generasi jurnalisme masa kini sekaligus masa mendatang, yakni Jurnalisme Online atau Cyber Journalism, telah terjadi kurang lebih selama kurun waktu satu dekade. Dahsyatnya, sebagian besar perusahaan media konvensional, terutama media cetak, telah melakukan konvergensi media ke media online. Kini, tidak jarang kita temui koran digital atau yang biasa disebut e-paper.

Berawal dari kehadiran web berita online pertama di Indonesia, detik.com, media lain pun seakan ‘latah’ mengikuti jejaknya. Banyaknya web berita online baru yang muncul, baik yang berbasis online murni (detik.com) maupun media online sebagai hasil konvergensi media konvensional (kompas.com), telah menambah catatan sejarah baru dunia jurnalistik. Namun, ada baiknya kita tidak sekedar melihat sejarah dari segi kuantitasnya saja.

Melalui tulisan singkat ini, mari kita menilik sebuah web berita online berdasar beberapa aspek tanpa bermaksud mencari kekurangan dan atau kelebihan satu sama lain. Kali ini antaranews.com dan okezone.com menjadi contohnya. Aspek pertama adalah content, terkait ketertiban terhadap aturan penulisan berita web. Pada umumnya, kedua web berita online tersebut telah memenuhi kriteria penulisan yang biasa diukur dengan disampaikannya unsur 5W+1H. Tetapi, panjang tulisan berita di antaranews.com relatif lebih panjang (8-10 paragraf dengan 2-3 kalimat per paragraf) dibanding okezone.com (5-7 paragraf dengan 2-3 kalimat per paragraf). Keduanya memiliki kesamaan terkait teknik penulisan berita,yaitu menggunakan teknik piramida terbalik. Informasi penting disampaiakan di awal tulisan, bahkan di judul tulisan.

Aspek kedua dan ketiga adalah functionality, terkait dengan kemudahan penggunaannya; dan navigation, terkait kemudahan menemukan content. Kedua web berita online tersebut sangat mudah digunakan ketika diakses maupun dalam usaha pencarian sebuah content. Keduanya telah mengkategorikan berita sesuai genre dan menempatkan button kategori diposisi yang sangat mudah ditemukan, sehingga dengan sekali klik saja kita akan sampai pada halaman berita lengkap. Pada web berita antaranews.com, kita dapat dengan mudah mengakses semua berita dalam versi bahasa Inggris yang merupakan bahasa global karena tersedia fasilitas bilingual. Fasilitas index pada web berita okezone.com lebih mudah digunakan dan lebih sistematis.

Aspek keempat adalah interactivity,terkait keterlibatan dengan pembaca. Hampir semua web berita online menyediakan kolom komentar, termasuk antaranews.com dan okezone.com. Kolom komentar itu seakan menjadi ‘masterpiece’ dari sebuah web berita online, sebuah fasiltas yang memampukan kita berkomunikasi dua arah. Namun kenyataannya pada kedua web berita online tersebut, tidak jarang pembaca berkomentar atas sebuah berita tetapi tidak ditanggapi oleh pihak media dan atau penulis berita.

Harapannya, web berita online yang sekarang ini sudah tidak mudah lagi untuk dihitung tidak hanya sekedar merupakan hasil ‘kelatahan’ media online belaka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun