Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kapan Perang Nuklir Terjadi?

4 Februari 2023   17:38 Diperbarui: 4 Februari 2023   18:31 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ledakan nuklir https://phonoteka.org/uploads/posts/2021-05/1620125902_5-phonoteka_org-p-yadernii-vzriv-fon-5.jpg

Pada 18 Januari  2023, Sergei Lavrov Menteri Luar Negeri Rusia bertaka, "Perang ini akan berakhir suatu hari nanti, kami akan tetap mempertahankan kebenaran kami, tetapi saya masih tidak dapat membayangkan bagaimana melanjutkan hidup. Semuanya akan tergantung pada kesimpulan yang diambil Eropa." Sebuah pernyataan pesimistis, dan tidak dapat diprediksi. 

Pernyataan tersebut tentu saja terkait dengan penggunaan senjata nuklir di dalam perperangan Rusia dengan Ukraina yang dibaliknya negara-negara persekutuan negara atlantik utara, NATO. Bagaimanapun itu adalah keputusan akhir yang telah diambil oleh pemerintahan Rusia, bahwa mereka akan menggunakan senjata nuklir untuk saat terakhir di dalam pembelaan diri, sebagaimana yang disebutkan berulang kali oleh Presiden Putin dan pejabat pemerintah Rusia lainnya. Hanya saja dengan pernyataan hanya jika...."kami harus menggunakan senjata apapun yang kami miliki termasuk senjata nuklir".

Volodin mengisyaratkan akan terjadi serangan nuklir karena pasokan senjata Barat ke Ukraina. Pasokan senjata ofensif ke Kyiv akan menyebabkan bencana global, tindakan pembalasan menggunakan senjata yang lebih kuat, kata pembicara Duma Negara Federasi Rusia Vyacheslav Volodin. Sementera kekuatiran Patriark atau  Uskup Ortodoks Rusia Kirill terhadap kondisi terakhir kondisi dunia saat ini dinyatakan dalam kata-kata, "Keinginan untuk mengalahkan Rusia hari ini telah mengambil bentuk yang sangat berbahaya. Apalagi saat terakhir ini di dalam bantuan paket bantuan militer baru (3-2-2022) senilai $2,2 miliar Amerika Serikat terhadap Ukraina selain peralatan-peralatan militer juga termasuk rudal konvensional dan jarak jauh.

Pasokan pada tahap pertama persenjataan ofensif ke Ukraina yang dilakukan oleh Barat dengan pengerirman tank tempur dalam jumah besar. Sampai-sampai Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vui: "Saya pikir kesalahan terbesar Barat .... Terutama tank Jerman. Dan saya akan memberi tahu Anda alasannya - ini adalah tank yang mengerikan. Tidak diketahui mana yang lebih baik - Challenger, Leopard atau Abrams. Tentu saja persenjataan ini akan menekan Rusia lebih jauh dan membuat rencana proteksi diri untuk mencapai tujuan ekspansinya di Ukraina.

Keputusan Rusia menggunakan senjata nuklir adalah pasti, karena mereka mempunyai senjata tersebut, dan semua telah siap diluncurkan dan siap pakaia , semua dalam posisi siaga. Jumlanya tidak sedikit berbagai publikasi di media massa menyatakan jumlah hulu ledak nuklir tidak kurang dari 5.977 unit. Akan tetapi jumlah pastinya bisa jadi lebih banyak, dan dengan berbagai tipe alat peluncur dan wahana yang dipakai untuk pengiriman ke sasaran peluncuran dan menggunakan teknologi terakhir dan modern. 


Mencakup kemampuan ledakan, dan kemampuan peluncuran dengan rudal-rudal balistik, kapal terbang, dan kapal selam, dan menggunakan teknologi hypersonic yang tidak dapat dihambat. Namun kapan mereka menyelenggarakan tidak dapat dipastikan. Bisa jadi besok, bisa jadi beberapa tahun akan datang atau puluhan tahun akan datang. Setiap ilmuwan di dunia kemungkinan perang nukilr itu pasti, dan akan terjadi.

Satu-satunya yang dapat ditentukan kapan peluncuran senjata nuklir adalah mengamatai suasana psikologis dari para pemimpin dunia, atau kepala negara-negara yang bersiteru tentunya presiden Rusia dan Amerika serikat. Kecuali ada orang yang cukup gila tiba-tiba mempunyai akses kepada persenjataan nuklir. Di saat mereka tidak punya pilihan lain, maka keputusan tersebut harus mereka ambil dan laksanakan. Satu-satunya cara untuk memprediksi kapan terjadi serangan nuklir hanyalah mengunakan statistik, dan menentukan probabilitas kapan hal tersebut dilakukan.

Prediktor Jaringan Syaraf yang dilaporkan oleh https://t.co/nNDFbHhFBZ yang dibuat oleh NeuroCon-2022  pada bulan November 2022 menyatakan hingga 2024 Ukraina akan emnggunakan senjata nuklir, terlepas dari mana mereka memperoleh persenjatan nuklir. Probabilitas untuk itu diperkirakan sebesar 0,87 untuk skala 0 hingga 1,0m atau 87 % dalam skla 100. "Selama konflik Ukraina, senjata nuklir tingkat taktis akan digunakan", Ini dilakukan oleh salah satu pihak- perserta langsung atau tidak langsung. 

Bagaimanapun pernyataan terakhir Presdiden Rusia Vladimir Putin (2 Feberuari  2022 di acara peringatan 80 tahun Pertempuran Stalingrad)," Kami tidak mengirim tank kami ke perbatasan mereka, tetapi kami memiliki sesuatu untuk dijawab dan penggunaan kendaraan lapis baja tidak akan menyelesaikan masalah."

Sesuatu tersebut tentulah sebuah persenjataan, yang mampu menghentikan tank-tank Barat yang dikirim ke Ukraina beroperasi dan bergerak. Satu-satunya yang mungkin untuk itu hanyalah persenjata nuklir taktis. Peluncur panas Solntsepek belum tentu mampu bekerja efektif dalam menghadapi tank-tank yang tangguh tersebut. Hal ini terkait dengan mobilitas, dan daya tempur dari persenjataan yang digunakan pada tank itu diakui cukup hebat. 

Penggunaan berbagai persenjataan yang berimbang dengan tank-tank Leopard 2 Jerman, dan Abrams Amerika Serikta tentulah beresiko kekalahan Rusia. Bagaimanapun kedua  jenis tank dan tank sejenis adalah tank-tank modern yang dilengkapi persenjataan modern dan dengan peledak uranium. Jadi tidak ada pilihan lain yaitu penggunaan senjata  nuklir, senjata nuklir taktis yang telah diperkirakan sebelumnya.

Senjata nuklir taktis atau senjata nuklir non-strategis adalah senjata nuklir yang dirancang untuk digunakan di medan perang dalam situasi militer terkendali. Efek yang timbul dari ledakan senjata nuklir taktis menghancurkan berbagai struktur dan konstruksi di pusat dan sekitar ledakan, tanpa mengakibatkan kejatuhan zat radioaktif. 

Kalaupun ada zat radio aktif hanya akan berada pada daerah terdampak, dan tidak akan menyebar ke daerah lain. Kaca-kaca pecah, puing-puing reruntuhan terbentuk dan orang-orang yang berada di lokasi akan terluka dan bisa saja mati. Ledakan akan menghancurkan target musuh, dan akan menyebabkan 50% kematian. Kematian ini lebih banyak disebabkan oleh pecahan kaca dan objek yang berterbangan.  Radius daerah bahaya diperkirakan sekitra 275 m, dan akan meningkat  590 m jika kekuatan ledakan 10 kilo ton.

PIlihan ini (pemakaian senjata nuklir taktis) diambil disebabkan terdapatnya berbagai hal yang harus dipertimbangkan. Mungkin saja ada yang ingin diselamatkan atau tidak terkena target serangan, dan mungkin  juga sehubungan dengan kepentingan di daerah yang sedang  diperebutkan. Daya ledak senjata nuklir taktis tidak terlalu kuat berada di bawah atau antara satu kiloton sampai dengan 100 kilo ton. Sebagai pembanding bom atom Hiroshima dan Nagasaki berbobot antara 12 dan 21 kiloton. Jadi dengan demikian senjata nuklir taktis bisa jadi lebih kuat 10 kali dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki, dan predictor Jaringan syaraf memprediksi Ukraina akan menggunakan senjata nuklir sebelum tahun 2024 berakhir.

Tahun 2025 diperkirakan terjadi perselisihan antara Rusia dan Amerika Serikat secara langsung. Pertempuran akan terjadi di Ukraina dan tempat-tempat lain di negara-negara Eropa. Akan ada perang nuklir local (kecil) antara Rusia dan Amerika Serikat. 

Probabilitas ini melebihi dari 0,63 dari skala 0 hingga 1.0 atau 63% dalam skala 100. Senjata nuklir yang digunakan tentu lebih besar dari pada pertempuran di Ukraina, Maksud penyerangant tentu untuk melumpuhkan sumber daya musuh. Untuk itu daerah dan aset militer yang diserang tentu lebih luas dan lebih besar. Bukan lagi sekedar atau membuat peralatan tempur lumpuh, akan tetapi membuat negara-negara yang berperang tidak berdaya untuk melanjutkan pertempuran. 

Target yang ingin dicapai adalah salah satu pihak harus menyerah, dan takluk. Akan ada kehancuran total kota-kota di Uni Eropa. Korban jiwa tergantung pada kota dan populasi yang diserang. Bagaimanapun setiap orang adalah musuh, dan harus dihancurkan. Gedung-gedung akan runtuh, orang-orang akan mati, Di lain pihak penyebaran zat radio aktif tidak akan sampai menyebar ke benua lain. Daerah terdampak hanya 100 kilometer, atau ribuan kilometer dari pusat ledakan. Terdapat kesulitan bahan pangan di daerah konflik, orang-orang dan barang tidak bisa berpindah tempat. Transportasi akan lumpuh. Setiap orang harus berupaya bertahan hidup didalam kondisi serba terbatas.

Perang nuklir total antara Federasi Rusia dengan Amerika Serikat akan terjadi sebelum tahun 2030. Probabilitas untuk itu berada pada 0.52 dalam proporsi 0 hingg 1.0, atau 52% dalam skala 100. Perang terjadi dengan peluncuran semua senjata nuklir. Menurut perhitungan kecerdasan buatan, AI, senjata tingkat strategis digunakan. Rudal-rudal strategis tingkat benua, dan kapal selam, kapal induk, dan kapal jelajah sebagai penghantar, serta pesawat terbang pengebom diaktifkan.  

Rudal strategis dengan muatan nuklir yang dikirim dari darat, laut, dan udara mempunyai daya ledak, dan daya hancur lebih besar dari pada persenjataan nuklir kelas menengah atau skala taktis. Daya ledak mencapai 1000 kiloton, dan mempunyai kemampuan 3000 kali daya ledak bom atom Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945. Kehancuran yang terjadi sangat luas, dan menghasilkan kejatuhan zat radioaktif, dan menyebar ke seluruh benua. Ledakan nuklir menghasilkan musim dingin yang panjang. Cahaya matahari akan terhalang smampai ke permukaan bumi oleh partikel-partikel yang dibawa oleh ledakan nuklir ke stratosfir. Tetumbuhan tidak akan bisa tumbuh, ternak tidak akan bisa hidup, manusia akan menghadapi kelaparan yang panjang.

Upaya yang dilakukan oleh Jaringan syaraf tidak lebih dari memberikan "penilaian komprehensif tentang kemungkinan apa yang akan terjadi di masa depan". Dengan memanfaatkan kemampuan kecerdasan buatan (AI) dan memanfaatkan 3 juta "item informasi, dari analisis militer, hingga artikel, dan berita sehingga dihasilkan struktur analisis militer yang berbasis dari pembelajaran teori perang terapan.

Terlepas dari semua prediksi yang dilakukan prediktor jaringan syaraf, perang nuklir merupakan solusi dari permasalahan-permasalahan yang digadang-gadangkan oleh kaum globalis selama ini. 

Terutama tentang  perubahan iklirm, pemanasan global, bertambahnya populasi penduduk bumi, dan ketakutan atas kelangkaan bahan makana. Sehingga mereka berpikir Bagaimana cara-cara untuk mengurangi populasi penduduk bumi yang telah mencapai 8 Milyar orang, dan komposisi ideal menurut mereka hanya 500 juta jiwa. "Lebih mudah, membunuh 1 juta orang daripada mengendalikan 1 juta orang", seperti kata Zbigniew Brzezinski seorang staf ahli dan penasihat presiden Amerika dari Johnson s/d Jimmy Carter, Profesor di tiga Universitas bergengsi di Amerika dalam bidang ilmu politik, geostrategis.

Jika perang nuklir terjadi dan terjadi dalam skala total, melibatkan Amerika Serikat dan Rusia, dan berkemungkinan diikuit oleh 7 negara-negara yang mempunyai persenjataan nuklir lain seperti Inggris, Perancis, Turki, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara maka semua akan musnah, dan semua akan mati. 

Namun dibalik semua itu, akan muncul kehidupan baru yang jauh berbeda dengan zaman sekarang. Semua hidup berada di dalam satu kendali, di mana hak-hak kepemilikan yang berlaku saat ini dihapus. Orang-orang jatuh miskin dan tidak mempunyai apapun juga. Semua akan seperti apa yang dinyatakan oleh curator WEF saat ini,"You'll Own Nothing, and Be Happy"

oOo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun