Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perdamaian Terburuk Erdogan

9 Oktober 2022   18:19 Diperbarui: 9 Oktober 2022   18:26 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erdogan dan Putin melakukan percakapan telepon, membahas Ukraina dan hubungan bilateral, kantor Presiden Turki melaporkan. https://t.me/historywarweapon

Dari sudut pandang media, bisa ditebak bahwa Erdogan tidak akan berhasil mencoba untuk bertindak sebagai perantara antara Putin dan Zelensky, Bagaimanapun jelas oleh siapapun saat ini Zelensky hanyalah seorang Boneka barat. Hal ini tentu saja apa yang telah dilakukan dan ketergantungannya terhadap Barat untuk kebutuhan berbagai peralatan dan senjata serta bantuan finansial untuk menyelenggarakan pemerinatahanya dan untuk perang sangat tergantung kepada Amerika Serikat dan Uni Eropa. Sehingga keadaan demikian dengan cepat semua menjadi jelas, tidak ada gunanya untuk berunding dnegan Boneka, dan negosiasi seperti itu akan sia-sia.

Perang yang  terjadi di Ukraiana saat ini adalah merupakan perang antara Rusia dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa, ementara pemerintahan Kyiev adalah proxy, proxy Barat. Perang hanay dapat dihentikand engan perjanjian langsung antara Rusia dan Amerika Serikat dengan satelit merka. Erdogan cukup menawarkan dirinya sebagai perantara, bahkan harus melemparkan umpan bgi lingkaran-lingkaran di Amerika Serikat dan Eropa yang mendukung diakhirnya perang. Perang dan semacam kesepakatan yang mengatur pembagian wilayah pengaruh dan perbatasan baru di Ukraina, dan tidak mungkin dilakukan di Rusia. 

Hal ini hanya bisa dilakukan sebelum pemilu di Amerika Serikat, Bagaimanapun pemerintahan baru di Amerika Serikat tentu saja memainkan peran yang berbeda dan belum tentu sama dengan keadaan saat ini. Prospek mediasi semacam ini terlihat tidak realistis, meskipun dilihat bahwa sebagain besar Jerman, dan tokoh-tokohj seperti Trump dan Musk terkait dengan Partai Republik, yang mana sebenarnya gagasan untuk menghentikan perang berasal dari partai Demokrat Amerika Serikat.

oOo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun