Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Terurai dan Penyakit Buatan

3 Agustus 2021   15:12 Diperbarui: 3 Agustus 2021   15:32 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Saya bukan seorang Dokter atau Pharmacist, profesi yang selama ini bergelut dengan pengobatan orang dan menyiapkan obat-obatan bagi setiap orang yang sakit. Saya adalah seorang Insinyur, yang mempunyai pengetahuan tentang keinsinyuran. Saya bercerita bukan tentang bagaimana mengobati orang sakit, atau menyiapkan bahan-bahan obat, akan tetapi menyelesaikan masalah akibat sebuah rekayasa dari hasil kerja para Insinyur yang mempunyai dampak secara luas, dan global saat ini, yaitu tentang pandemik Covid-19.

Covid-19 merupakan sebuah penyakit disebabkan oleh virus yang diberi nama SARS CoV-2, merupakan 'pengembangan' dari virus SARS yang ditemukan pada tahun 2002. Penyakit ini mulai menimbulkan kepanikan pada awal Januari 2020 di kota Wuhan China. Ditunjukan dengan adanya inspeksi besar-besaran di kota tersebut terhadap penyebaran virus, dan penutupan kota, dan penyemprotan cairan disinfektan di berbagai jalanan dan berbagai fasilitas umum secara besar-besaran. Virus tetap menyebar dan tidak terkendali dalam tiga bulan ke seluruh dunia. Maret 2020 tidak ada negara yang tidak dilaporkan yang tidak terjadi penyebaran virus korona di negara-negara tersebut. Setiap kota dan setiap daerah terdapat orang yang sakit Covid-19, walaupun awalnya berbagai pejabat, pemerintah menafikan, namun terpaksa menerima hal tersebut kemudian hari.

Berbagai virus penyebab sindrom pernafasan akut muncul diberbagai desa, kota, dan diberbagai negara yang mampu menginfeksi binatang maupun manusia mulai teridentifkasi pada tahun 2000, dan mungkin saja jauh sebelumnya. Pada awalnya terjadi pada binatang unggas, babi, dan onta, dan kemudian pada manusia, dan kemudian menyebar ke seluruh permukaan bumi. Tindakan pencegahan penyebaran pada waktu itu adalah dengan melokalisir pada daerah infeksi, dan membunuh dan membiarkan mati hewan-hewan dalam satu kandang atau satu lokasi. Namun infeksi yang terjadi kadang muncul dan kadang sirna, hilang timbul. Penyebaran virus penyebab infeksi nafas akut dapat menginfeksi manusia mulai diidentifikasi tahun 2002/2003. Proses mulai terjadi seperti 'penggiringan' opini yang terjadi infeksi di suatu daerah. Namun pendapat scientific didukung secara politik membuat hal tersebut hilang, dan sirna begitu saja. Awal tahun 2020 terjadi infeksi pernafasan akut terjadi pada manusia. Walaupun pada awalnya dibantah oleh pemerintah setempat dengan melakukan penangkapan terhadap Dokter yang menyebar informasi tersebut kepada koleganya, namun virus tersebut tetap menyebar, dan tidak terkendali.

Penyebaran virus infeksi pernafasan akut parah ini tentu menjadi tanda tanya. Bagaimana mungkin virus tersebut muncul setelah tahun 2000-an.  Perubahan genetik terhadap virus-virus alamiah yang pada awalnya tidak menimbulkan catastrophic atau bencana atau malapetaka seperti saat ini. Seharusnya perubahan genetik pada sebuah spesies terjadi secara perlahan dalam hitungan jutaan tahun seperti konsep teori evolusi Darwin. Namun hal tersebut terjadi mutasi dalam hitungan tahun, 2000, 2003, 2006, dan 2019. Mutasi yang terjadi pada virus tersebut jutaan kali lebih cepat dari pada umumnya.

Rekayasa genetika yang dilakukan di dalam laboratorium merupakan hal yang lazim pada zaman sekarang. Ilmuan berlomba-lomba melakukan riset diberbagai laboratorium untuk memperoleh pengetahuan yang baru dan di-publish sebagai ilmu baru diberbagai jurnal-jurnal ilmiah, dan di-claims sebagai prestasi seorang ilmuan uang mempunyai H-index. Sebagai pretise untuk menyatakan jatidiri seorang Ilmuan. Suatu kerhomatan, wibawa dan kemampuan yang dimiliki, dan membuat rasa percaya diri lebih sebagai seorang peneliti atau ilmuan.

Penemuan berbagai keunggulan genetik baru, dari ilmu-ilmu baru tentu saja memacing keinginan lebih lanjut dalam merekayasa genetik untuk keperluan tertentu. Kepentingan komersial, bisnis, dan pertahanan dan keamanan suatu negara bukan hal yang tidak menjanjikan, dan menggiurkan pada saat ini. Perubahan genetik, atau re-genetik dengan memodifikasi DNA dengan melakukan kombinasikan DNA. dan mengkombinasikan kembali DNA, rDNA, untuk memperoleh sifat-sifat tertentu yang sebelumnya tidak pernah ada pada spesies tertentu selama ini di permukaan bumi. Tidak jarang DNA satu gen dimanipulasi dengan satu gen atau lebih gen lain untuk tujuan-tujuan tertentu. Hal-hal yang sering dilakukan adalah mengubah gen dari spesies lain dan ditambahkan ke genom suatu organisme yang berbeda untuk memberikan fenotipe yang diinginkan.

Virus korona adalah sebuah spesies virus yang banyak di alam. Terdapat pada hewa0hean tertentu dan manusia, Namun  keberadaanya tidak merusak dan menimbulkan penyakit. Kalaupun timbul penyakit akibat yang ditimbulkan bisa dibatasi dengan cepat, orang terinfeksi akan sembu dalam waktu singkat. Struktur dan bentuk tubuh  virus korona digambarkan berbentuk bulat seperti bola dengan penuh rambut atau tentakel di permukaannya. Tidak ubahnya seperti buah rambutan, atau bunga dari tumbuhan ilalang, yang mudah melayang di udara dan terbawa aliran aliran udara. Pada ujung rambut-rambut pada virus korona digambarkan terdapat cikal-bakal virus baru yang akan lepas jika sudah waktunya regenerative dan menjadi virus baru.

Struktur berbentuk rambut pada permukaan virus korona akan memudahkan virus bergerak (dalam arti berpindah  tempat atau posisi) dan melayang (terbang) di udara. Bagaikan sebuah pesawat yang mempunyai sayap banyak, dan mempunyai koefesien lift yang tinggi. Semakin panjang rambut, dan semakin ramping rambut mempunyai efek daya angkat semakin besar. Sehingga dengan mudah bergerak dan mengambang di udara dalam waktu yang lama. Sehingga tidak heran virus korona selama ini diklaim  mampu menyebar dengan sangat cepat dalam waktu yang singkat.

Sebagai sebuah jamur dalam ukuran sangat kecil virus korona berukuran dalam orde nano. Virus ini mempunyai musuh (dalam arti tidak dapat hidup) temperatur tinggi dan kelembaban relatif rendah. Temperatur tinggi (virus korona mati pada temperatur 57 oC) virus korona akan mati. Jika kelembaban udara rendah virus korona cepat kering dan kekurangan air, dan akhirnya mati. Namun celakanya ketika kelembaban relatif udara berkurang virus korona dan rambut-rambut virus korona semakin menyusut dalam diameter dan bergerak lebih mudah di udara, dan jangkauan yang lebih jauh dari tempat dia berada, dan lebih cepat mempapar orang di sekitar orang yang terinfeksi.

Ukuran virus korona yang sangat halus dalam orde nano ( 60 s/d 140 nm). Oleh sebab ukuran virus sangat halus, virus akan bergerak di udara bagaikan asap (ukuran butir asap 1 nm s/d 1 mm) atau uap air di udara, berpindah tempat dengan sangat mudah, dengan dua mekanisme yaitu dengan difusi dan secara konveksi. Proses perpindahan difusi akan bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah  sebagai fungsi dari intensitas. Proses perpindahan konveksi, virus akan terbawa oleh aliran (massa) udara sebagai akibat dari perubahan temperatur, dan perubahan momentum udara. Kemanapun udara mengalir, maka virus akan terbawa searah aliran udara.

Sementara bentuk bola-bola kecil di ujung rambut-rambut virus korona akan membuat virus  mudah melekat antara satu dengan yang lain, atau dengan partikel-partikel padat di udara, dan keberbagai permukaan di dalam ruang atau tubuh seseorang.  Kemampuan melekat ini disebabkan bola-bola tersebut akan berfungsi sebagai kaitan dan tidak terlepas antara satu dengan yang lain, atau dengan sebuah permukaan. Sekali virus menempel pada sebuah permukaan virus akan tidak terlepas lagi sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun