Aksi corat-coret yang dilakukan oleh siswa-siswi SMA/SMK sederajat di kota mataram tidak bisa di hindari, berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan dari pihak sekolah ternyata tidak bisa mencegahnya. Saat pengumuman kelulusan kemarin pada hari sabtu, 7 Mei 2016 sejumlah pelajar mencoret baju seragam putih abu mereka , bahkan pelajar perempuan dan laki-laki berbaur menjadi satu melakukan aksi konvoi di jalan.
Selain mencoret baju , rok perempuan juga banyak yang sengaja di sobek sampai lutut, bahkan banyak yang bermesraan di atas motor sambil melakukan konvoi di jalan tanpa menaati lau lintas.
Menurut mereka aksi corat- coret seragam ini adalah momen perpisahan masa-masa sekolah khususnya SMA/SMK. Para pelajar ini banyak melewati jalan-jalan kecil untuk melewati pos polisi, dan mereka berhenti di suatu tempat untuk melanjutkan aksi corat-coret baju seragam mereka. Sebagian besar rombongan Corat-coret ini pergi menuju ke arah Lombok barat yakni sesaot, ,karena jika mereka menuju ke arah senggigi, disana sudah dijaga ketat oleh polisi.
Jika kita lihat sebenarnya aksi corat-coret ini sungguh aksi yang sia-sia. Padahal apabila mereka ingin merayakan momen perpisahan mereka bisa merayakannya dengan melakukan acara syukuran di rumah dengan mengundang anak yatim piatu dan menyumbangkan seragam mereka ke anak yatim tersebut. Selain mereka menyumbang, mereka juga mendapatkan pahala.
Sedangkan apabila mereka mencoret seragam mereka dan melakukan konvoi di jalan , seragam mereka banyak yang kotor dan banyak menimbulkan terjadinya kecelakaan. Padahal apabila kita lihat di pelosok-pelosok desa sana, banyak yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi karena mereka tidak ada uang untuk membeli seragam, tapi kok malah di kota , setelah mereka lulus mereka menyiakan seragam mereka tanpa berfikir sedikit pun kea rah sana.
Oleh karena itu, untuk siswa/siswi SMA/SMK sederajat, yang akan lulus pada tahun 2017 , usahakan jangan sampai kalian mencorat-coret seragam kalian, karena seragam itu masih layak di pakai untuk yang tidak mampu.
Sumber :
Pengalaman pribadi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI