Yesus teladankan, bahwa kiblat utama kehidupan mestilah kepentingan keselamatan liyan, "Karena Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang". Yesus mengambil rupa seorang hamba. Datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan hidup-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Lewat salib, penderitaan dan wafat-Nya, Yesus memberikan diri habis-habisan. Lewat jalan itulah Ia masuk ke dalam kemuliaan. Tidak ada dan tidak mungkin masuk ke dalam kemuliaan-Nya melalui cara lain, cara instan, cepat dan mudah. Kemuliaan hanya muncul bersinar bercahaya ketika orang memilih mematikan diri, Â menjadi berkat, mengutamakan dan menghidupkan liyan.
Maukah mengubah pertanyaan apa yang liyan bisa lakukan untuk Anda, menjadi apa yang bisa Anda lakukan untuk liyan?" Sudahkah semangat berlomba-lomba melakukan yang  baik, benar dan indah bagi liyan menjadi nafas hidup keseharian? Â