Mohon tunggu...
bbk5 saradanbandungan
bbk5 saradanbandungan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Merupakan kelompok BBK 5 Universitas Airlangga yang melaksanakan BBK (Belajar Bersama Komunitas) di Desa Bandungan, Saradan, Madiun

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswa BBK 5 UNAIR Bergerak Cepat Cegah PMK di Bandungan, Saradan, Madiun: Sosialisasi dan Pembagian Desinfektan

5 Februari 2025   15:30 Diperbarui: 5 Februari 2025   15:30 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Sosialisasi PMK di Balai Desa (Sumber: dokumentasi pribadi)

Rabu (23/1), Mahasiswa BBK (Belajar Bersama Komunitas) 5 Universitas Airlangga mengadakan sosialisasi pencegahan dan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang ditujukan bagi para peternak sapi di Desa Bandungan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dalam mendukung sektor peternakan yang menjadi mata pencaharian warga desa. Tak hanya itu, keterangan yang diberikan oleh warga terkait tingginya kasus PMK di salah satu dusun juga menjadi alasan pentingnya program ini. 

Meningkatnya kasus PMK di Desa Bandungan telah mengancam produktivitas ternak sapi. Oleh karena itu, sosialisasi ini difokuskan pada edukasi mengenai gejala klinis PMK yang ditandai dengan lepuh yang terjadi pada mulut dan kaki sapi, cara penularan yang dapat terjadi melalui kontak langsung dengan ternak terinfeksi atau media terkontaminasi, tindakan biosekuriti meliputi sanitasi kandang dan pembatasan keluar masuk ternak, serta pentingnya vaksinasi dan pengobatan yang tepat sebagai langkah preventif dan kuratif untuk mengendalikan penyebaran virus.

Sebanyak 24 perwakilan dari Rukun Tetangga (RT) di Bandungan turut hadir dalam kegiatan ini. Mereka sangat antusias dalam menerima informasi serta berbagi pengalaman terkait penanganan PMK di peternakan masing-masing. Menurut pemaparan salah satu RT, kasus PMK terbanyak terjadi di Dusun Kedungrejo. Beliau menuturkan, sebanyak lima ekor sapi mati akibat PMK yang tidak teratasi. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Amalia Mursyida Syaifullah sebagai pemateri menekannya pentingnya penanganan dan pencegahan. Kewaspadaan terhadap alat-alat vaksin juga perlu untuk menghindari kontaminasi dari satu ternak ke ternak lainnya.

Sebagai tindak lanjut dari sosialisasi ini, para peserta juga menerima bantuan desinfektan yang dapat digunakan untuk menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar ternak. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan biosekuriti peternakan dan menekan penyebaran penyakit.  Warga diberikan sampel serta tata cara membuatnya supaya dapat diperbanyak sendiri ke depannya. 

Dokumentasi pembuatan desinfektan (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Dokumentasi pembuatan desinfektan (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Kepala Desa Bandungan, Hudi Utomo, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah sigap yang dilakukan oleh mahasiswa UNAIR dalam membantu warga menghadapi ancaman PMK. "Dengan meningkatnya kasus PMK di Desa Bandungan baru-baru ini, saya senang sekali teman-teman dari BBK 5 UNAIR sigap dalam melakukan upaya pencegahan dengan melakukan sosialisasi dan membagikan desinfektan kepada warga kami," ujar Hudi Utomo. 

Dokumentasi Pembagian Desinfektan (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Dokumentasi Pembagian Desinfektan (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Dengan adanya kegiatan edukasi seperti ini, diharapkan kasus PMK di Desa Bandungan dapat ditekan, sehingga peternakan sapi tetap menjadi sektor yang produktif dan berkelanjutan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun