Mohon tunggu...
wirdan bazilie
wirdan bazilie Mohon Tunggu... -

Menulis untuk mengisi waktu luang bisa dihubungi di @beanbazilie Insyaallah akan ada tulisan baru setiap hari Sabtu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kesepian

28 September 2017   10:31 Diperbarui: 28 September 2017   10:53 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan sengaja aku meninggalkan Tuhan di belakang, atau dia yang membiarkanku berjalan sendirian di depan?

Kehidupan pun semakin membosankan untuk dijalani.

Segalanya sudah dijelakan, sudah ditakdirkan bukan?

Jadi, kubawa semua bekal untuk masuk kamar. Mengunci semuanya karena aku enggan berbagi, "Semua ini untuk diriku sendiri."

Di luar, kubiarkan segalanya menjadi hitam. Menjadi jelas.

Dan tidak ada lagi kata "kita" berada di kamus.

Hanya "saya", dan sebuah rindu untuk ibu.

Lalu, dalam ruang lembab ini

Aku akan membiarkan kata-kata, terangkai menjadi apa yang dia mau.

Sehingga aku bisa melayang menemui sepi yang paling suram.

Kamu mengerti maksudkun kan, teman?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun