Mohon tunggu...
Bayu Setiawan
Bayu Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Desain Komunikasi Visual di Universitas Pembangunan Nasional " Veteran" Jawa timur

I am father of two angels

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Low-Vision dan Navigasi Gadget, Sebuah Fenomena

28 Juli 2022   11:15 Diperbarui: 28 Juli 2022   11:19 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
simulasi apa yang dilihat oleh penyandang low-vision (foto oleh sarah peng/ AARP.org)

Berkembangnya gadget sebagai perangkat mobile telah mempengaruhi gaya hidup masyarakat saat ini. Gaya hidup masyarakat telah berubah dari konvensional menjadi berbasis layanan daring (online). Perkembangan perubahan perilaku ini semakin cepat dengan adanya pandemi Covid 19 belakangan ini. 

Berbagai layanan berbasis aplikasi online ditawarkan untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat di kala masa pandemi. Termasuk dengan berkembangnya aplikasi transportasi online (Grab, Gojek, Maxim, dll), yang semakin digandrungi masyarakat dalam membantu kebutuhan sehari hari. Kemudahan akses dari transportasi daring juga dirasakan oleh penyandang disabilitas. 

Para penyandang disabilitas dapat dengan mudah mengakses layanan transportasi daring dari gadget yang dimiliki. Salah satu disabilitan yang terbantu adalah low-vision. Penyandang low-vision yang memiliki keterbatasan penglihatan akut sangat terbantu dengan layanan  yang disediakan di aplikasi transportasi online.

WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa low-vision adalah keadaan dimana penyandangnya memiliki daya penglihatan kurang dari 30% hingga nyaris buta total. Daya penglihatan 30% dapat diartikan dengan jika pada umumnya seseorang dapat membaca tulisan dengan dengan ukuran font 12 poin dengan baik pada jarak 45 cm, penyandang low-vision memerlukan jarak 15 cm atau lebih bahkan dekat.  Jarak pandang optimal yang dimiliki penyandang low-vision lebih kurang 10-15 cm dari mata. 

Objek diluar jarak tersebut menjadi semakin membayang dan kabur seiring jarak. Keterbatasan daya pandang ini memberi pengaruh terhadap proses interaksi penyandang low-vision dalam melakukan kegiatan keseharian. Para penyandang low vision akan terkendala dalam pengenalan objek, karena penglihatan yang kabur layaknya kaca yang berkabut.

Semakin meningkatnya popularitas aplikasi transportasi daring di masa pandemi juga mempengaruhi pengalaman  penggunaan  oleh  penyandang low-vision. Sebagai penyandang disabilitas, penyandang low-vision merasakan bantuan mobilitas dengan adanya aplikasi transportasi daring. 

Penggunaan aplikasi transportasi daring oleh penyandang low-vision sangat membantu kebutuhan sehari hari mereka, walaupun mereka juga masih mengalami kendala dalam mengoparikan aplikasi tersebut. Penelitian Fyang dilakukan oleh Bayu, dosen DKV UPN Jawa Timur tentang penggunaan aplikasi online pada pengguna penyandang low-vision, menyatakan bahwa penyandang gangguan penglihatan mengalami berbagai masalah penggunaan. 

Penyandang low-vision merasakan aplikasi transportasi daring mudah digunakan,walaupun  mengalami beberapa masalah penggunaan. Dalam melakukan berinteraksi dengan antarmuka aplikasi, penyandang low-vision kerap mengalami kendala dalam pencocokan alamat yang tertera dengan alamat yang diinginkan. kendala ini mengakibatkan mereka sering kali salah alamat dan tersesat dalam pemilihan lokasi. 

Penyandang low-vision percaya bahwa teks yang tepat dapat menghindarkan dari kesalahan penentuan lokasi, walaupun pada kenyataannya sering terjadi kesalahan penentuan alamat. Masalah ini diakibatkan pengalaman keruangan yang dimiliki penyandang low-vision sangat terbatas karena masalah visual yang mereka miliki. Kendala ini menyebabkan mereka tidak bisa memilih lokasi yang tepat dan hanya fokus pada teks.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun