Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB ke-80 menegaskan sikap Indonesia yang konsisten: Two State Solution adalah jalan paling rasional untuk mengakhiri konflik Palestina–Israel. Di hadapan para pemimpin dunia, Prabowo menyebut solusi dua negara sebagai “mimpi indah” yang patut diperjuangkan bersama.
Di tengah eskalasi kekerasan yang terus berulang, seruan ini terdengar seperti oase di padang tandus. Indonesia, yang tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel namun lantang mendukung kemerdekaan Palestina, berupaya menempatkan diri sebagai jembatan dialog. Pernyataan bahwa keamanan Israel juga harus dijamin menjadi catatan penting—langkah diplomasi yang lebih inklusif dibanding retorika sepihak yang kerap mendominasi isu ini.
Namun, pertanyaan besarnya: seberapa jauh mimbar PBB dapat mengubah realitas di lapangan? Solusi dua negara sudah dibahas puluhan tahun, tapi kebijakan ekspansi permukiman, politik dalam negeri Israel-Palestina, hingga kepentingan negara-negara besar kerap mengubur harapan itu.
Meski begitu, pidato Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia tidak sekadar penonton. Dengan menekankan rekonsiliasi antaragama dan kemanusiaan, ia mengingatkan dunia bahwa perdamaian bukan sekadar kesepakatan politik, melainkan komitmen moral.
Apakah ini mimpi? Mungkin. Tapi mimpi tak akan jadi nyata tanpa langkah awal. Dan pidato di forum terbesar dunia setidaknya adalah langkah simbolis yang penting—pesan bahwa Indonesia ingin tetap relevan dalam panggung perdamaian global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
