Sekitar tahun 2016--2020, Swedia sempat jadi panggung kebangkitan olahraga padel dunia. Lapangan tumbuh di hampir setiap kota, selebritas seperti Jonas Bjrkman, penyanyi Mns Zelmerlw, hingga Zlatan Ibrahimovi ikut berinvestasi. Popularitasnya meledak saat pandemi COVID-19: gym tutup, olahraga tim dilarang, dan padel jadi pilihan ideal---minim kontak fisik, seru, sekaligus sosial.
Namun, setelah pembatasan pandemi berakhir, euforia itu mereda. Menurut Padel Magazine (2024), jumlah lapangan padel di Swedia sempat naik lebih dari 1.000 persen, tapi pasar yang terlalu penuh memicu kelebihan suplai. Media nasional SVT mencatat lebih dari 100 fasilitas padel tutup antara 2022--2024. Seorang pengusaha peralatan dari Courtbrain mengenang, "Saat booming, semua barang habis terjual. Tapi kemudian produksi berlebihan membuat harga jatuh dan stok menumpuk."
Berbeda 180 derajat, Indonesia justru sedang memasuki puncak demam padel. Data International Padel Federation (FIP) menempatkan Indonesia di peringkat ke-6 untuk pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara dan ke-29 di dunia. KONI pun sudah mengakui keberadaannya lewat Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI), bahkan sempat menjadikannya cabang ekshibisi di Pekan Olahraga Nasional (PON).
Bona Palma, pendiri komunitas PAUD (Padel Aja Udah) di Jakarta, bercerita bahwa padel pertama kali diperkenalkan sekitar akhir 2019 melalui ekspatriat, pelajar, dan pekerja Indonesia yang mengenal olahraga ini di Eropa atau Amerika Latin, serta wisatawan asing yang singgah di Bali. Dari sana, tren meluas ke Jakarta. Komunitas PAUD yang awalnya kurang dari 10 orang kini hampir menembus 1.000 anggota. "Padel itu super fun, kalori cepat terbakar, dan waktu mainnya terukur---cocok untuk orang sibuk," ujar Bona.
Dengan lapangan yang terus bertambah di kota-kota besar dan komunitas yang kian solid, Indonesia terlihat siap menjadikan padel bukan sekadar tren sementara, tapi bagian dari gaya hidup urban jangka panjang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI