Radio lamanya terus bersuara dengan bahasa yang tidak teratur.
Menemani dia bersama hidupnya yang selalu terbentur, terbentur akan kenyataan bahwa dia harus mencari nasi untuk anaknya yang sudah tertidur.
Kepulan asap keluar saling berebut, mencari jalan untuk terbebas dari dalam mulut.
Bagaikan dia yang carut marut mencari jalan keluar untuk bertahan hidup.
Malam telah menunggu, seperti kawan, malam akan setia menemani saat dia ditindih para lelaki.
Tetap setia walaupun perih hati, tak seperti mantan suami yang lebih mirip tai! Daripada seorang lelaki.
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!