Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

MICE di Indonesia Aja: Danau Toba Keajaiban Semesta untuk Dunia

22 September 2021   13:38 Diperbarui: 22 September 2021   13:39 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Holbung Danau Toba sumber doc. Pribadi

Salah satu cara dengan mengaktifkan kembali kegiatan MICE khususnya ke Danau Toba. Supaya kegiatan MICE berjalan baik maka dibutuhkan strategi. Adapun strategi MICE yang dapat diterapkan sebagai berikut;

1. Penerapan protokol kesehatan pengunjung
Sesuai kebijakan pemerintah, setiap orang yang berkunjung ke fasilitas publik termasuk destinasi wisata wajib menunjukkan sertifikat vaksin. Setelah itu setiap wisatawan harus menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Pengelola destinasi wisata seyogyanya melakukan pengawasan dan himbauan penerapan protokol kesehatan pada wisatawan yang berkunjung.

2. Penerapan CHSE untuk MICE
Cleanliness, health, safety and enviromental sustainable (CHSE) adalah panduan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan yang dapat disinergikan dengan kegiatan MICE.
 
Penerapan CHSE ditujukan untuk penyelenggara kegiatan, pengunjung pameran, peserta MICE dan pemerintah daerah. Tujuan penerapan CHSE untuk mengantisipasi penyebaran virus C-19, mencegah penularan dengan mengidentifikasi kondisi orang yang diduga terpapar virus serta penanganan jika ada orang yang terpapar virus C-19.

Supaya pengunjung tertarik memilih Danau Toba sebagai tempat MICE maka pelaku industri seperti; layanan gedung pertemuan atau hall, layanan transportasi, layanan penginapan, layanan restaurant, usaha penyelenggara acara, pemandu wisata dan pelaku usaha kriya dan kuliner perlu mempersiapkan diri dengan baik. Setidaknya semua tempat  kegiatan yang terlibat dalam MICE sudah mendapatkan sertifikat CHSE.

Sumber daya manusia sebagai pelaksana dari MICE diupayakan sudah terlatih secara kompetensi. Untuk itu pelatihan tersertifikasi bagi pelaku industri pariwisata mutlak dilakukan. Tujuannya supaya terjadi standarisasi pelayanan sesuai CHSE terhadap peserta MICE.  
 
2. Menyiapkan aksesibilitas
Kemudahan akses untuk mencapai lokasi dari dan ke  destinasi wisata harus dipersiapkan dengan mempertimbangkan faktor kenyamanan dan keamanan. Misalkan adanya jalan bebas hambatan menuju lokasi wisata, adanya bandara udara perintis yang mendekati lokasi wisata. Terdapat akses jalan raya memadai menuju destinasi wisata dan sebagainya. Aksesbilitas yang ramah, aman dan nyaman untuk semua usia diharapkan menjadi daya tarik untuk memilih Danau Toba sebagai tempat MICE.

3. Membuat event dalam negeri
Melihat situasi yang kondusif dan terkendali, untuk pelaksanaan kegiatan luar ruang secara perlahan mulai diijinkan. Namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Bagi institusi, komunitas atau perusahaan yang akan mengadakan pertemuan offline sambil berwisata dapat memilih Danau Toba sebagai tempat MICE.

Setelah melakukan MICE peserta dapat menikmati ragam pemandangan alam di Danau Toba. Seperti melakukan trekking di Bukit Holbung, berkunjung ke Puncak Sidiangkat, naik kapal pesiar Danau Toba, mengunjungi wilayah Lembah Bakara, melihat air terjun Situmurun Binangalom, air terjun Binanga Balon, mengunjungi desa Tuktuk Siadong, bermain di Pantai Batu Hoda atau bermain di Pantai Paropo.

4. Memanfaatkan media digital untuk memasarkan hasil kriya dan kuliner
Selain menikmati pemandangan alam Danau Toba, wisatawan dapat melihat proses pembuatan kriya kreatif setempat. Ukiran kayu Samosir dan Kain Ulos merupaka salah satu hasil kriya dari Danau Toba. Hasil kriya ini kerap dijadikan souvenir atau cindera mata khas Danau Toba. Untuk kulinernya ada masakan ikan mas Arsik dan Ombus - Ombus. Bagi wisatawan yang berkunjung dapat melihat langsung proses pembuatan kriya dan kuliner di tempat. Kegiatan ini adalah sesuatu yang mengasyikan sekaligus informatif bagi peserta MICE.
 
Jika peserta MICE tertarik untuk membeli hasil kriya dan kuliner serta ingin membeli dalam jumlah banyak atau membeli di lain waktu maka dapat diarahkan ke media sosial digital yang dimiliki pelaku usaha. Manfaat utama menggunakan media sosial digital karena luasnya daya jangkau pemasaran dengan biaya tidak terlalu mahal. Fungsi lain dari penggunaan media sosial digital dapat lebih mendekatkan hubungan secara personal. Hal ini dan menimbulkan kepercayaaan antara pembeli dan penjual produk kriya dan kuliner.
 
5. Memanfaatkan aplikasi digital sebagai sumber informasi wisata
Perkembangan dunia digital saat ini, membuat bermunculan banyak pengembang aplikasi baru untuk berbagai kebutuhan. Informasi destinasi wisata mengenai Danau Toba dapat dibuatkan aplikasi yang user friendly. Pengelola aplikasi ini tentu saja pelaku industri pariwisata yang tergabung dalam pengelolaan MICE setempat.

Isi dari aplikasi tersebut adalah informasi seputar destinasi wisata apa saja yang ada di Danau Toba. Bagaimana akses menuju ke Danau Toba. Menggunakan pilihan transportasi apa saja dari dan menuju Danau Toba. Berapa lama waktu tempuh dan pemandangan apa saja yang tersedia di Danau Toba.  Selain itu dapat diinformasikan mengenai mitologi atau cerita rakyat apa yang terdapat di Danau Toba. 

Dapat juga diinformasi bagaimana terjadinya Danau Toba secara keilmuan. Supaya pengunjung MICE mempunyai ketertarikan dapat diinformasikan kegiatan apa saja yang dapat dilakukan pegunjung MICE di Danau Toba. Terakhir dapat dilengkapi dengan informasi personal berkaitan dengan perlengkapan apa saja yang harus dibawa untuk mengantisipasi  kondisi udara dan cuaca di Danau Toba.

Kesimpulan

Penerapan strategi MICE akan berhasil jika terdapat kerjasama dan kolaborasi antar berbagai pihak. Baik pengunjung dan pelaku industri pariwisata MICE serta pihak pendukung lainnya secara serentak dapat bekerjasama mengupayakan suasana kondusif demi pemulihan industri pariwisata. Namun yang harus diingat semua dijalankan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan CHSE. Semoga destinasi wisata Danau Toba semakin mendunia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun