Pernah merasa lebih nyaman menyendiri daripada nongkrong rame-rame? Atau lebih memilih dengerin musik sendirian daripada ngobrol basa-basi? Kalau iya, selamat kamu mungkin cocok jadi Member Resmi No. 001 di Anti-Sosial Club.
Tapi tunggu dulu, antisosial di sini bukan berarti benci semua orang. Bukan juga berarti nggak punya empati. Kadang, ini hanya tentang kebutuhan untuk punya ruang pribadi tanpa tekanan sosial.
 Dunia Terlalu Ramai untuk Jiwa yang Tenang
Zaman ini, semua orang sibuk menunjukkan diri. Memperlihatkan prestasi, mengupdate cerita setiap jam, ikut semua mode. Namun di balik itu, ada beberapa dari kita yang merasa:
Kehabisan tenaga setelah banyak berbicara
Kesulitan dalam berbasa-basi ketika bertemu orang baru
Lebih menyukai suasana tenang daripada keramaian
Dan tidak ada yang keliru dengan itu. Kita semua memiliki batasan sosial yang beragam.
Jadi Anti-Sosial Itu Bukan Aib
Kata "anti-sosial" sering kali tidak dipahami dengan benar.
Sebenarnya, banyak dari kita bukanlah orang yang tidak menyukai orang lain --- kita hanya lebih berhati-hati dalam memilih interaksi.
Menjadi seseorang yang lebih suka kesendirian tidak berarti kamu angkuh, tidak mudah beradaptasi, atau aneh. Mungkin, kamu hanya merasa lebih tenang tanpa perlu berpura-pura.
Bahkan, dalam keheningan mereka, orang-orang yang dianggap "anti-sosial" ini:
Lebih banyak mendengarkan daripada berbicara
Memahami lebih mendalam
Mengetahui kapan harus terlibat dan kapan harus menarik diri.
Klub Tak Resmi yang Banyak Anggotanya
Yang menarik, organisasi ini sesungguhnya tidak sepenuhnya tertutup.
Banyak orang dengan diam-diam merasakan diri mereka menjadi anggota Anti-Sosial Club --- baik itu pegawai kantor yang capek berinteraksi sosial, mahasiswa yang pemalu, atau bahkan pengusaha yang l
lebih suka bekerja di balik layar.
Dan yang lucu, kita semua saling mengerti... tanpa perlu banyak berbincang.