Mohon tunggu...
bayu aryadani
bayu aryadani Mohon Tunggu... Relawan - tidak ada

kuliah di Universitas Mataram FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Mengikuti Organisasi HMP2K

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Babak Belurnya Kondisi Pendidikan NTB

14 November 2019   20:36 Diperbarui: 14 November 2019   21:03 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: spongebobmeme

Kualitas Pendidikan NTB peringkat ke 33 dari 34 provinsi di indonesia. budaya lieterasi (minta baca) penduduk NTB berada pada peringkat ke 31 dari 34 provinsi. ditambah lagi dengan tingginya angka putus sekolah,
berdasarkan data statistik pendidikan di Provinsi NTB tahun 2019 untuk angka tidak/belum pernah sekolah berdasarkan umur, mulai dari umur 7-12 tahun sebanyak (30,45%), umur 13-15 tahun (11,46%), umur 16-18 tahun (1,6%) umur 19-24 tahun (56,49%). ada sekitar 32.355 anak NTB tidak mengenyam pendidikan menengah pada 2018.

lebih detail dalam Kebijakan anggaran pendidikan yang menjadi wewenang Pemerintah Provinsi NTB belum mencerminkan penyelesaian masalah-masalah di sektor pendidikan saat ini. Jika dilihat dalam tiga tahun terakhir ini anggaran pendidikan cendrung menurun. Berdasarkan data realisasi APBD Provinsi NTB, trend anggaran program prioritas pendidikan di Provinsi NTB sepanjang tahun 2017-2019 pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) terjadi penurunan setiap tahunnya. Untuk alokasi dana program pembinaan SMA, pada tahun 2017 sebesar Rp. 86,4 juta, terjadi penurunan di tahun 2018 menjadi Rp. 70,1 juta, dan tahun 2019 juga turun menjadi Rp. 64,1 juta. 

persoalan lainnya pada jenjang pendidikan tinggi di NTB ialah fantastisnya biaya daftar ulang kedokteran di unram bahkan telah menembus angka 250juta/mahasiswa. biaya yang baru dapat dibayarkan oleh pekerja di NTB yang bergaji UMR 12,5 tahun lamanya, tentunya tanpa pengeluaran apapun, sebab jika ada pengeluaran lain itu tandanya biaya kuliah tidak bisa dilunasi.
pada kampus selatan mataram, tepatnya di kampus muhammadiyah mataram, iklim demokrasi diciptakan dengan memberikan status quo pada lembaga muhammdiyah dan organisasi binaanya yaitu IMM. jika anda mencoba membuat selebaran tulisan dengan logo organisasi lain, maka siap2lah selebaran organisasi anda akan dirobek seperti yang dialami oleh salah satu organisasi eksternal di kampus muhammadiyah mataram. 

kampus IKIP matarampun terancam akan ditutup akibat peminatnya yang tiap tahun terus menurun sehingga terjadi penggabungan antata kampus IKIP Mataram dengan UNTB dengan nama Universitas Mandalika. belum lagi kampus UIN yang mengalami 40-60% peningkatan biaya kuliah sejak berubahnya tingkatan dari IAIN Mataram menjadi UIN Mataram. 

Lembaga Pendidikan tak ubahnya seperti pembunuh berdarah dingin, menjual jasa pendidikan dengan cara merampok uang masyarakat, mematikan ruang kritis dan melanggengkan status quo. Jika biaya Pendidikan naik, maka pendidikan di NTB merupakan biang kemiskinan dan kebodohan masyarakat.

pernah sekali sekolompok demonstran menyampaikan ini kepada anggota komisi V DRPD NTB. pada awalnya kami masukan dan keluhan kami memang diserap, namun hendak menanyakan perkembangan keluhan kami pada pertemuan kedua kalinya, anggota komisi V DPRD NTB itu malah bersembunyi di kamar mandi ruanh sidang DPRD NTB, konyol memang namun begitulah faktanya. 

menugutip kata Hannah Arendt, "bukan tak punya pikiran melainkan tidak mau berpikir". bukankah program 1000 cendikiawan dengan mengirim mahasiswa keluar negeri sudah dapat terealisasi dengan mencari sumber anggaran dari berbagai pihak. Kondisi Pendidikan NTB sudah babak belur, apakah pemerintah NTB mau melalukannya atau tidak.? mari kita tunggu episode selanjutnya

tulisan ini ditutup dengan petuah Al Gore: "ketika fakta memihak kepada Anda, berdebatlah dengan fakta. Ketika hukum ada dipihak Anda, bertahanlah dengan hukum. Ketika tak punya dua-duanya, berteriaklah". Kesadaran seperti ini pasti membuat kita tergerakan.

SELAMAT MENYAMBUT HARI PELAJAR SEDUNIA 17 November 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun